REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Cengkareng bekerja sama dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Cengkareng, mengadakan kampanye HIV/AIDS dengan tema “Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) HIV/AIDS” dan pemeriksaan kesehatan. Kegiatan itu diadakan di Aula UBSI Kampus Cengkareng, Jalan Kamal Raya nomor 18, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/4).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Cengkareng, dr Wisnu Eko Prasetyo dan Kepala Kampus (KK) UBSI Cengkareng, Fajar Akbar. Kampanye itu menampilkan dr Devy Feriani sebagai pembicara.
“Virus HIV menjangkiti sel-sel kekebalan tubuh dan menghancurkannya. Maka akibatnya akan terjadi penurunan sistem kekebalan tubuh yang terus-menerus,” jelas dr Wisnu seperti dikutip dalam rilis UBSI yang diterima Republika.co.id, Jumat (3/5).
Selaras dengan apa yang disampaikan oleh dr Wisnu, dr Devy juga memaparkan bahwa beberapa cara penuraan virus HIV antara lain melalui hubungan seksual yang tidak aman; penggunaan jarum suntik yang sama dengan orang yang terjangkit virus HIV; dari ibu saat kehamilan, proses melahirkan dan saat ibu menyusui.
“Selain kita harus mengetahui bagaimana cara penularan virus HIV, kita juga harus paham bahwa virus HIV bila akan menunjukkan gejala-gejala AIDS dalam waktu delapan sampai 10 tahun. Dengan gaya hidup sehat, jarak waktu antara infeksi HIV lalu menjadi sakit karena AIDS dapat berkisar antara 10 sampai 15 tahun atau terkadang bisa lebih lama,” tambah dr Devy.
Ia juga mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit ini sudah masuk ke dalam tahap yang sangat mengkhawatirkan dan banyak usia produktif yang juga terserang virus HIV.
![photo](https://static.republika.co.id/uploads/images/inline/190504092552-963.jpg)
Kepala Kampus UBSI Cengkareng menyampaikan sambutan pada acara kampanye ABAT HIV/AIDS.
Fajar jelaskan, kampanye dan sosialisasi mengenai HIV atau AIS merupakan bentuk dukungan kampus UBSI terhadap program pemerintah daerah Cengkareng dan merupakan kepedulian terhadap kasus peningkatan penderita HIV di Indonesia.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan kampanye ini dapat mengedukasi dan memberi wawasan kepada mahasiswa tentang bahaya virus HIV dan penyakit AIDS serta paham cara pencegahannya sesuai dengan tips yang sudah diberikan oleh para pemateri,” kata Fajar.
Fajar menambahkan, UBSI Kampus Cengkareng terkenal oleh lingkungan sekitar sebagai kampus yang melarang mahasiswanya merokok di lingkungan kampus, dan sangat melarang penggunaan narkoba.
“Seorang mahasiswa harus memilki kesehatan jasmani maupun rohani. Maka dari itu, UBSI Kampus Cengkaareng telah beberapa kali menyelenggarakan kegiatan sosialisasi kesehatan seperti ini,” ujar Fajar.