REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurang tidur dalam jangka panjang dapat berakibat buruk bagi kesehatan dan dapat menyebabkan memori serta fungsi kognitif memburuk. Selain itu, hal itu juga bisa berdampak pada peningkatan tekanan darah dan kortisol, serta bisa memicu orang makan berlebihan hingga berat badannya bertambah.
Lalu, bagaimana cara terbaik menangani kurang tidur di bulan Ramadhan? Peneliti tidur Kurt VonRueden menyarankan untuk membuat "buku harian tidur" agar orang yang berpuasa dapat melacak ketinggalan jam tidur.
Gunakan grafik tidur dari National Sleep Foundation untuk mengetahui kira-kira berapa lama waktu tidur yang dibutuhkan per malam. Di bulan Ramadhan, catat durasi tidur yang didapatkan per malam.
Untuk mendapatkan angka "utang tidur", coba cari selisih antara jumlah jam tidur ideal dengan jam tidur yang sebenarnya didapatkan di bulan Ramadhan. Sama seperti halnya utang dalam artian sebenarnya, utang tidur pun terus bertambah jika terus-menerus kurang tidur malam.
Seperti dikutip dari My Salaam, setiap jam tidur yang terlewatkan bertambah ke akun utang tidur. Para peneliti percaya bahwa setelah kurang dari 20 jam tidur, Anda pada dasarnya dipaksa ke dalam apa yang disebut "kebangkrutan tidur". Bahkan, mungkin anda tidak dapat memperbaiki efek negatif dari kurang tidur.
Untungnya, para peneliti berpendapat bahwa kita dapat "membayar" kehilangan waktu tidur untuk membalikkan efek negatif dari kurang tidur. Mereka menyebutnya "membayar utang tidur". Hutang ini paling efektif dilakukan dengan cepat dan dalam bentuk "cicilan" kecil.
Berikut beberapa tips untuk membayar utang tidur selama Ramadhan menurut pemenang penghargaan Canada's Top Fitness Professional of the Year ini: