REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tanggul Kali Lamong di Kelurahan Sumberjo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya, Jawa Timur, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gresik jebol pada Kamis (2/5). Sejumlah wilayah terendam banjir akibat peristiwa itu. Kini, tanggul yang jebol telah diperbaiki.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan tanggul yang jebol semuanya sudah tertangani. Saat ini, aliran air dari luapan Kali Lamong sudah berhenti, tinggal sisa air yang ada mengalir ke arah Sungai Lamong sisi utara.
"Saat ini sudah dipasang side plan serta penguatan tanggul," katanya di Surabaya, Sabtu (4/5).
Menurut dia, tanggul tersebut dibangun mengelilingi kawasan Sumberejo yang berbatasan dengan Gresik, setelah banjir besar sekitar 2013. Sebetulnya, lanjut dia, penanggulan Kali Lamong sepanjang 3 km sudah dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Namun, menurut Fikser, karena curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan luapan dari Kali Lamong.
"Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan tak hujan dan air rob sehingga warga bisa beraktivitas kembali," katanya.
Fikser mengatakan akibat tanggul jebol sempat terjadi genangan air setinggi 10 sampai 20 cm di Sumberejo II, Kauman Madya, Jawu Kidul yang merupakan jalan gang masuk di rumah warga. Sementara pada Jumat (3/5) sekitar pukul 03.00 WIB, debit air mulai tinggi dan menggenangi jalan utama di wilayah Sumberejo.
Fikser mengatakan sekitar 700 meter dari lokasi tanggul bocor, ditemukan ladang jagung yang ditanam oleh warga sekitar, sehingga tanah terlihat menjadi lunak dan gembur. Akibatnya, pondasi tanggul tidak kuat menahan derasnya aliran air Sungai Lamong.
"Itulah yang mengakibatkan kenapa tanggul itu bocor. Sehingga luapan air Kali Lamong yang memang tinggi itu masuk ke dalam kawasan Sumberejo, sehingga mengakibatkan banjir," ujarnya.
Adapun jumlah warga yang terdampak banjir luapan Kali Lamong sebanyak 700 kepala keluarga (KK) dan 2.000 jiwa yang berada di RW 2, 3, 4, 7 dan 8 Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal. Kendati demikian, kata dia, Pemkot Surabaya langsung bergerak cepat dengan menerjunkan personel untuk memperbaiki tanggul dan menutup semua saluran-saluran air yang mengarah ke rumah-rumah warga.
Tak hanya itu, kata dia, untuk mempercepat proses perbaikan tanggul, pihaknya juga menerjunkan 13 alat berat dan 40 unit dump truck, sehingga air kemudian dialirkan kembali ke Kali Lamong. "Sudah dilakukan penutupan dengan menggunakan besi sheet plan, kemudian ditimbun lagi, sekarang dikuatkan dengan tanah, pasir dan batu-batuan," katanya.
Sebagai bentuk intervensi bantuan terhadap warga terdampak, Fikser memastikan, Pemkot Surabaya telah menyiapkan transportasi bagi mereka, berupa bantuan antar jemput sekolah dan kerja. Dengan menyiapkan kendaraan berupa truk penumpang 6 unit, mobil ranger 9 unit, mobil patroli 6 unit, ambulans 3 unit, serta 13 perahu karet.
Bahkan, pemkot juga menyiapkan suplai air bersih bagi warga, serta posko kesehatan terpadu yang bertempat di Kantor Kelurahan Sumberejo. "Kami juga memberikan bantuan makanan sebanyak 3000, berupa nasi kotak selama pagi, siang dan malam, serta memberikan bantuan berupa sembako kepada warga terdampak," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk saat ini warga terdampak banjir tetap berada di rumah masing-masing, tidak mengungsi. Sementara debit air, sudah mengalami surut dari ketinggian semula yang bervariasi. Rata-rata air mengalami penurunan sekitar 20 sampai 30 cm.