REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Masjid-masjid di seluruh Indonesia bersiap menggelar kegiatan selama Ramadhan. Masjid Al Markaz Al Islami Jendral M Yusuf sebagai salah satu ikon Kota Makassar, Sulawesi Selatan akan melaksanakan tarwih ala Haramain Kota Mekkah, Arab Saudi pada Ramadhan tahun 1440 Hijriah.
"Tarwih ala Haramain maksudnya khatam satu juz per hari. Jadi selama 30 hari akan khatam Alqur'an," Ketua Panitia Ramadhan 1440 H Masjid Al Markaz Al Islami, Maskur Yusuf di Makassar, Sabtu (4/5).
Sebagai salah satu masjid terbesar di Kota Makassar, Masjid Al Markaz kini mulai menggelar berbagai kegiatan dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Ia menyebutkan, tarawih ala haramain sampai tadarus bersama di waktu subuh menjadi agenda selama Ramadhan. Ini dimaksudkan untuk mempermantap ibadah selama Ramadhan.
Menariknya, tadarus setelah shalat hingga ceramah subuh akan dipimpin langsung oleh qori nasional hingga internasional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Mereka merupakan alumni kampus Islam di berbagai belahan dunia.
"Imam, qori', serta muadzin berasal dari nasional dan internasional. Rata-rata mereka adalah orang Sulawesi Selatan yang pernah belajar di negara-negara Islam," ungkapnya.
Sampai saat ini, menyambut bulan penuh berkah, kata Maskur, panitia Ramadhan 2019 telah menyiapkan jadwal dan agenda untuk setiap kegiatan yang akan mewarnai bulan Ramadhan. Jadwal yang telah disusun seperti imam tarawih, imam Isya, imam Subuh, penceramah tarawih, penceramah subuh dan penceramah Dhuhur.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Masjid Al Markaz tetap menyediakan 1.000 nasi dos per hari untuk hidangan buka puasa para jamaah masjid yang berlokasi di Jalan Urip Sumihardjo Makassar tersebut. Khusus di 10 malam terakhir Ramadhan, panitia akan menyiapkan makanan sahur bagi jamaah yang ikut shalat malam.
"Jika persiapan kami tidak cukup, maka kami panitia akan memberikan jamaah kupon sahur ke warung sekitar masjid sehingga jika ada yang tidak kebagian makanan tetap bisa bersantap sahur," terangnya.