Ahad 05 May 2019 02:29 WIB

Masjid Aladza Dibuka Lagi Setelah Sempat Dihancurkan Serbia

Masjid Aladza menjadi target awal penghancuran oleh pasukan Serbia selama konflik.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Endro Yuwanto
Masjid Aladza di Bosnia
Foto: EPA/FEHIM DEMIR
Masjid Aladza di Bosnia

REPUBLIKA.CO.ID, FOCA -- Ribuan kaum Muslim menghadiri pembukaan kembali masjid terkenal di Bosnia-, Masjid Aladza, setelah hampir tiga dekade mengalami kehancurannya selama perang 1992-1995. Masjid Aladza di Foca menjadi target awal penghancuran pasukan Serbia Bosnia selama konflik untuk menciptakan negara yang secara etnis murni.

Masjid abad ke-16 itu dianggap sebagai mahakarya arsitektur Ottoman. Proyek restorasi telah memakan waktu beberapa tahun dengan bantuan keuangan dari sejumlah negara termasuk Turki. Masjid ini dibangun sekitar tahun 1550 dan berdiri lama hingga diledakkan oleh dinamit pada 1992.

Pada 2018, seorang mantan tentara Serbia Bosnia didakwa atas perannya dalam menanam bahan peledak. Bagian asli dari batu masjid, yang dibuang setelah kehancurannya, telah digali. Selama konflik, total ada 12 masjid yang dihancurkan di Bosnia.

"Sebelum perang, Muslim mendiami setengah populasi kota atau sekitar 40 ribu jiwa. Tetapi sekarang hanya ada sekitar 1.000 Muslim yang tinggal di sana," kata salah satu warga Foca dilansir dari BBC, Ahad (5/5).

 

Foca menjadi terkenal karena penganiayaan massal dan pembunuhan orang-orang non-Serbia yang terjadi selama konflik. Selama perang, nama Foca berganti menjadi Srbinje, tetapi pada tahun 2004 Pengadilan Tinggi Bosnia memerintahkan pemulihan nama aslinya.

Anggota Komunitas Islam Bosnia memuji pembukaan kembali situs bersejarah tersebut. "Hari ini kami menyaksikan harapan, nantinya orang akan menemukan kedamaian lagi di tempat ini," kata ketua komunitas, Husein Kavazovic.

Menteri Kebudayaan Turki Mehmet Nuri Ersoy mengatakan, pembukaan kembali Masjid Aladza menunjukkan rasisme dan kebencian dapat membuat kerusakan material. "Tetapi tidak dapat menghancurkan budaya hidup berdampingan yang dipelihara selama berabad-abad," jelasnya.

Adapun utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Bosnia mengatakan, bangunan itu sekarang akan berfungsi sebagai suar rekonsiliasi untuk generasi mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement