REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) menyebut plastik berperan besar dalam kehidupan modern. Masalah lingkungan yang terjadi bukan pada plastiknya, tetapi pada perilaku manusia dan ketidaksiapan manajemen limbah.
Wakil Ketua Umum Pengembangan Bisnis Inaplas Budi Susanto Sadiman mengatakan
salah satu upaya untuk memberikan pemahaman yang proporsional terkait isu sampah plastik ini melalui konsep circular economy.
"Hal ini perlu diklarifikasi agar tidak menimbulkan kerusakan pada industri dan perlu ditangani segera,“ ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Sabtu (4/5).
Menurut Budi pameran K 2019 yang membuat siklus pakai plastik tidak lagi berakhir di tempat pembuangan sampah dan dapat kembali dimanfaatkan baik dalam bentuk bahan daur ulang, lisrik, bahan bakar dan naphtha. K 2019 akan mengangkat topik hangat plastics for sustainable development dan circular economy yang akan dibahas secara komprehensif dalam seminar-seminar yang digelar sepanjang pameran.
Adapun pabrikan mesin Eropa menawarkan berbagai solusi dalam mengumpulkan, memisahkan dan mendaur ulang limbah plastik menjadi senyawa yang dapat digunakan kembali.
Rencananya K 2019 yang merupakan pameran industri plastik dan karet terbesar di dunia akan kembali digelar di kota Dusseldorf, Jerman pada 16-23 Oktober 2019 mendatang. Dalam pameran ini akan menampilkan mesin-mesin pemrosesan plastik dan karet terkini serta menghadirkan forum-forum bisnis yang dihadiri oleh para pelaku industri plastik dan karet di dunia.
Menjelang pameran K 2019, Messe Dusseldorf, selaku penyelenggara pameran menggelar roadshow seminar ke negara-negara yang memiliki potensi tinggi di industri plastik dan karet.
Global Portfolio Director Plastics & Rubber Messe Dusseldorf Gmbh Petra Cullman menambahkan pameran K 2019 Dusseldorf adalah barometer kinerja industri plastik dan karet dunia dan pusatnya inovasi. Perusahaan-perusahaan ternama di industri plastik dan karet dari berbagai belahan dunia akan bertemu memamerkan teknologi terbaru mereka, membahas trenterkini sekaligus menetapkan arah untuk masa depan.
"Tidak ada pameran perdagangan lainnya yang menawarkan berbagai bahan, pemrosesan, serta teknologi aplikasi sebaik pameran K 201," klaimya.
Pameran K 2019 akan diikuti oleh lebih dari 3.000 perusahaan dari seluruh dunia dan ditargetkan dikunjungi oleh sekitar 200ribu pengunjung. Peserta pameran akan menampilkan inovasi yang inspirasional berupa produk, permesinan dan peralatan, bahan mentah dan penunjang, serta produk yang setengah jadi plastik dan karet.
Pameran K 2019 mencakup seluruh rantai nilai industry dari produksi bahan mentah dan pembuatan mesin, termasuk serangkaian peralatan sekunder hingga pemrosesan. Hal inilah yang menjadi daya tarik pameran K 2019. Para pelaku industri plastik dan karet dunia mendapat kesempatan mendapatkan gagasan-gagasan baru untuk bisnis maupun produk mereka.