REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut bulan Ramadan 1440 H, Pertamina Marketing Operation Region VI (MOR VI) memastikan pasokan gas elpiji tabung 3 kilogram (kg) di wilayah Kalimantan aman. Pertamina MOR VI telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif dalam penyaluran gas melon ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Diantara langkah antisipatif yang dilakukan Pertamina MOR VI adalah dengan penambahan stok dan penyaluran hingga 6 persen dari kebutuhan normal.
Manager Region Communication Relation and CSR Kalimantan, Heppy Wulansari menyatakan penambahan hingga 6 persen ini diyakini cukup untuk mengakomodir peningkatan kebutuhan gas elpiji 3 kg masyarakat Kalimantan selama Ramadan tahun ini sama seperti tahun sebelumnya.
"Kami antisipasi dengan peningkatan hingga 6 persen dari konsumsi normal atau secara volume ada penambahan sebesar 1.890 metrik ton. Jika dalam pelaksanaannya masih diperlukan adanya tambahan tentu akan kami penuhi jika memang sesuai dengan peruntukannya," ujar Heppy, Ahad (5/5).
Heppy menjelaskan, rata-rata konsumsi gas elpiji 3 Kg di wilayah Kalimantan sepanjang bulan Januari hingga April 2019 mencapai sekitar 31.320 metrik ton per bulan, dengan antisipasi peningkatan sebesar 6 persen. Pada Mei, volume yang disiapkan Pertamina untuk Kalimantan mencapai 33.210 metrik ton.
"Penambahan alokasi disalurkan secara bertahap sepanjang Ramadan melalui 230 agen dan 8.061 pangkalan resmi Pertamina di Kalimantan yang tersebar di seluruh wilayah," papar Heppy.
Selain antisipasi peningkatan kebutuhan gas elpiji 3 kg, Pertamina juga menyiapkan antisipasi peningkatan kebutuhan gas elpiji nonsubsidi di Kalimantan sebesar 4 persen dari kebutuhan normal yakni 7.574 metrik ton per bulan.