Ahad 05 May 2019 21:00 WIB

Mampir Sejenak ke Masjid Cologne

Ruangan utama masjid seluas 4.500 meter persegi (m2) ini berbentuk kotak.

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Agung Sasongko
Berbeda dengan kebanyakan bangunan masjid di negara-negara lain yang mengadopsi gaya tradisional, bangunan Masjid Cologne justru menerobos pakem-pakem yang selama ini banyak digunakan dalam arsitektur bangunan tempat ibadah umat Islam.
Foto: EPA/Hening Keiser
Berbeda dengan kebanyakan bangunan masjid di negara-negara lain yang mengadopsi gaya tradisional, bangunan Masjid Cologne justru menerobos pakem-pakem yang selama ini banyak digunakan dalam arsitektur bangunan tempat ibadah umat Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada Selasa (16/4) siang waktu setempat, terlihat banyak orang sedang mengunjungi masjid ini. Sepertinya ibu-ibu setengah baya yang memakai kerudung ini berasal dari Turki. Mereka sedang tur dan salah satunya mengunjungi Masjid Pusat Cologne.

Republika sempat berpapasan dengan mereka seusai berwudhu yang lokasinya berada di gedung sam ping masjid. Karena tidak tersedia sandal, rata-rata di samping tempat duduk wudhu disediakan tisu untuk mengusap kaki agar kering, sebelum jamaah memakai sepatu kembali menuju ke masjid.

Ruangan utama masjid seluas 4.500 meter persegi (m2) ini berbentuk kotak. Kala itu, hanya ada beberapa jamaah yang menunaikan shalat Zuhur. Sementara itu, di sudut lainnya, ada jamaah yang ngobrol dengan rekannya. Ada anak kecil yang berlari-lari ketika ayahnya menunaikan shalat.

Sementara itu, jamaah perempuan di tempatkan di lantai atasnya. Masjid berbentuk kubah ini dipenuhi hiasan kaligrafi bertuliskan lafaz Allah dan Asmaul Husna di dindingnya yang berwarna peach. Sebagian dindingnya terbuat dari kaca sehingga sinar matahari bisa lang sung masuk menyinari ruang shalat.

Sementara itu, lambang dua bintang yang disatukan tampak menempel di bagian atap masjid, seolah memayungi jamaah. Karpet yang terpasang pun terasa empuk dan menutup seluruh lantai. Sementara itu, di bagian pojok, tersedia kursi yang dapat digunakan bagi jamaah uzur yang ingin menunaikan shalat dengan cara duduk.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement