REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pembangunan Masjid Cologne yang dirancang karya Gottfried Bohm dan putranya Paul Bohm, ini sempat ditentang oleh warga lokal. Namun, masjid yang menghabiskan biaya sampai 20 juta pound sterling atau sekitar Rp 366 mi liar, ini akhirnya bisa selesai dibangun berkat bantuan Diyanet Isleri Turk Islam Birligi (DITIB) atau cabang otoritas agama Pemerintah Turki.
Masjid terbesar di Jerman yang diresmikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 29 September 2018, ini bisa menampung 2.000 jamaah. Di bagian halaman, ada kolam berbentuk bulat yang disebutsebut sebagai lokasi sumur untuk menyup lai air wudhu, dan di sampingnya ter dapat monumen polos melengkung.
Tidak lupa, pintu masuk utama masjid ini juga menyita perhatian pengunjung karena memiliki tinggi sekitar lima meter. Di sisi kanan pintu yang dipelitur ini tertulis kaligrafi Allah Subhanallu Watala, dan di kiri tertulis Muhammadur Rasulullah.
Seusai menunaikan shalat, bagi jamaah yang ingin menikmati makanan, di bagian bangunan lain tersedia kantin. Ada pula di lantai dasar yang juga menjual menu olahan daging halal. Republika pun sempat mencicipi kebab di sebuah toko yang dikelola warga keturunan Turki. Dia merasa senang ketika mengetahui kami berasal dari Indonesia.
"Kamu dari Malaysia? Oh Indonesia," katanya sambil mengangkat ke dua tangannya. "Indonesia negara Muslim terbesar di dunia, bagus," begitu pujian pemilik toko tersebut yang mendekati kami seusai menghabiskan kebab dan kentang goreng di meja.