Ahad 05 May 2019 19:09 WIB

326 Pemuda Pecahkan Rekor Dunia Konser di Taman Suropati

Pilihan menyanyikan Indonesia Raya sebagai obat luka agar rakyat tetap bersatu.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyerahkan rekor dunia yang dilakukan orkestra Taman Suropati, Ahad (5/5).
Foto: Istimewa
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyerahkan rekor dunia yang dilakukan orkestra Taman Suropati, Ahad (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konser Indonesia Raya dan memainkan lagu Indonesia Raya dengan orkestra di taman oleh pemain terbanyak berhasil memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) bahkan Rekor Dunia. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi didampingi istrinya Shobibah Rohmah dan Deputi Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah membuka acara itu di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat pada Ahad (5/5) pagi.

Kegiatan yang diselenggarakan Forum Komunikasi Pemuda Indonesia dan Taman Suropati Chamber ini diikuti 326 peserta orkestra dari berbagai sekolah, lembaga, instansi dan beberapa komunitas lainnya. Imam mengatakan acara ini inisiatif yang luar biasa dengan mengumpulkan para pemuda kreatif dan peduli musik.

"Kita bergembira karena kegiatan ini memecahkan Rekor Dunia oleh MURI, ini pertanda para musisi kita harus terus disupport, didorong, difasilitasi untuk konser, untuk perform seperti pagi ini, kita harap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan dengan rutin sebagai bagian nasionalisme kita," kata Imam dalam rilisnya, Ahad (5/5).

Selain lagu kebangsaan Indonesia Raya juga ditampilkan beberapa lagu kebanggaan lain seperti Bangun Pemudi Pemuda, Satu Nusa Satu Bangsa, Rayuan Pulau Kelapa hingga Theme Song Asian Games 2018 Meraih Bintang.

"Beberapa lagu itu sejak kecil sudah kita nyanyikan dan sekarang mereka mengingatkan kita kembali sebagai penyemangat syukur-syukur bisa diaplikasikan dalam hidup sehari-hari," ujar dia.

"Kita bersyukur pagi ini telah dipecahkan Rekor Dunia yang pasti akan memotivasi para musisi muda untuk terus menunjukkan kreativitasnya," kata dia menambahkan.

Ketua MURI Jaya Suprana mengatakan dirinya telah banyak menyaksikan, mendengarkan dan terlibat banyak tentang orkes-orkes terbaik di dunia baik di New York, Berlin, Munich, London, Tokyo. Tapi ia juga mengakui para pemain orkes ini tumbuh dari dasar dari nol.

"Pak Menteri boleh bangga pada masa sekarang pemuda-pemuda Indonesia membanggakan, rekor ini diajukan sebagai Rekor Indonesia (MURI) dengan berat hati saya terpaksa menolak acuan rekor ini sebagai rekor Indonesia karena ini bukan rekor Indonesia tetapi Rekor Dunia," kata Jaya Suprana.

Hal itu lanjut Jaya, belum pernah terjadi ada orkes swadaya masyarakat, generasi muda yang tumbuh dari nol yang mampu bersama menyanyikan Lagu Indonesia Raya dengan sedemikian indah. "Maka sekarang tiba saatnya saya menganugerahkan piagam penghargaan ini kepada yang berhak menerima," kata dia.

Ketua Taman Suropati Chamber AE Sugeng Dwiharso menjelaskan dirinya telah 12 tahun belajar di Taman Suropati. Ada kelas bibit, kelas akar, kelas dahan dan kelas ranting. "Di taman ini ada beberapa kelas filosofinya adalah kita menyemai sesuatu dengan telaten dan rutin dari bibit hingga menjadi tumbuh dan berkembang, terima kasih kepada Kemenpora telah membuatkan acara kami dengan program-program unggulannya," kata Sugeng.

Ketua Panitia Basty Sulistyanto menyampaikan pilihan menyanyikan lagu Indonesia Raya adalah obat luka untuk tetap bersatu membangun Bangsa Indonesia. "Semoga dengan acara ini menjadikan kita pemuda yang menginspirasi, mencerahkan dan mempererat seluruh elemen bangsa untuk bangun Indonesia," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement