REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ketua Komisi Pendidikan dan Dakwah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, KH Ateng Jaelani, mengajak warga di kota "santri" untuk pandai mengambil manfaat dari bulan Ramadhan. Menurut dia, bulan Ramadhan ibarat madrasah untuk umat Islam belajar.
Salah satu caranya, lanjut dia, dengan meningkatkan ibadah kepada Allah dan mempererat hubungan sosial antarmasyarakat. "Bulan Ramadhan bagaikan madrasah, dalam arti kita harus pandai belajar mengambil hikmah," kata dia usai memimpin salat Tarawih di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Ahad (5/5).
Ia menambahkan, bulan Ramadhan juga harus dimanfaatkan untuk melatih kesabaran. Apalagi, saat ini merupakan momen setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Menurut dia, semua pihak harus bersabar untuk tidak melakukan penyimpangan perilaku, dalam menerima hasil Pemilu nanti. Pendukung siapapun, lanjut dia, harus bisa menahan diri.
Kiai Ateng juga mengingatkan untuk para calon anggota legistlatif (caleg) untuk meningkatkan kesabaran. Ketika tidak dapat suara yang diinginkan, para caleg harus ikhlas. "Tahan diri ketika tidak sampai tujuan. Jangan stres. Shaum itu ada pendidikan untuk menahan diri," kata dia.
Selain itu, pelajaran lain yang bisa diambil dari puasa adalah melatih kedisiplinan. Pasalnya, dalam puasa umat Islam dituntut untuk menahan hawa nafsu.
Terakhir, kiai Ateng mengatakan, pada momen Ramadhan umat Islam harus ingat untuk berzakat. Hal itu melatih untuk lebih peka pada kehidupan sosial dengan zakat fitrah.
"Intinya, dengan saum pribadi kita harus bertingkat menjadi lebih berkualitas. Semuanya harus didasari dengan menganggungkan Allah," kata dia.