Senin 06 May 2019 01:30 WIB

Resmikan Masjid, Menag Beri Pesan Pentingnya Perdamaian

Menag membahas tentang masjid, shalat, dan perdamaian.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Israr Itah
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin meresmikan Masjid Ar Rahman yang terletak di Komplek Discovery Lumina, Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel). Masjid setinggi dua lantai ini dibangun sejak Maret 2018 dengan anggaran mencapai Rp 1,3 miliar.

Di hadapan jemaah Masjid Ar Rahman, Menag membahas tentang masjid, shalat, dan perdamaian. Menurutnya, masjid berarti tempat sujud. Sujud adalah simbol kepasrahan kepada Allah SWT.

"Itulah (sujud) pengamalan bentuk penghambaan kepada Tuhan. Masjid tempat melakukan itu," ujar Menag dikutup di situs resmi Kemenag, Ahad (5/5).

Selain sarana menghamba, masjid juga sebagai media mengoptimalkan peran manusia sebagai pengelola bumi atau khalifah). Tugas manusia adalah mengatur agar keselarasan dan keserasian kehidupan berjalan dengan baik. Ia pun berharap Masjid Ar Rahman mampu menjalankan dua fungsi tersebut.

"Bentuk penghambaan kepada Tuhan harus termanifestasi dalam menebarkan kemaslahatan kehidupan di dunia," lanjutnya.

Masjid juga menjadi tempat shalat. Fungsi shalat adalah mencegah umat Islam melakukan fakhsya dan munkar.

Shalat bukan semata ritual keagamaan, tapi juga cara agar umat muslim senantiasa terhindar dari perbuatan yang merusak diri, sesama, dan lingkungan. Masjid adalah tempat melatih diri untuk mengamalkan esenai salat itu.

"Mari jadikan masjid sebagai tempat tebarkan esenai ajaran Islam yang mendamaikan. Watak agama itu merangkul bukan memisah misahkan. Watak agama adalah mengayomi dan menyatukan. Sebesar apapun perbedaan bukan faktor pembenar untuk saling merendahkan dan meniadakan eksistensi kemanusiaan," ujar Menag.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ar Rahman, Hendro sebelumnya melaporkan bahwa rencana pembangunan sudah dibahas sejak 2016. Namun, pemancangan awal baru dilakukan pada Maret 2018. Selang setahun dua bulan, tepatnya pada 4 Mei 2019, masjid bisa diresmikan.

"Masjid didanai paling banyak dari warga sekitar. Anggaran 1.5M dana yang terkempul 1.3M. Dan yang sudah digunakan, sebanyak 1.26M. Masih ada saldo 68juta," ujarnya.

Menurut Hendro, DKM masjid sudah merancang program Ramadan 1440H. Ada sejumlah kegiatan, antara lain; taraweh bersama dan kultum, kajian subuh,  qiyamul lail 10 hari terakhir,  dan tadarrus kaum ibu. "Tahun lalu, taraweh di tenda biru. Tahun ini,  taraweh bisa dilakukan di masjid," ucapnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement