REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan financial technology (fintech) syariah, PT Alami Fintek Sharia (Alami), menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 80 miliar pada 2019. CEO Alami Dima Djani mengatakan salah satu caranya adalah dengan meningkatkan layanan seperti mengoptimalkan user interface (UI) dan user experience (UX) agar mudah dan nyaman diakses.
"Salah satu strategi Alami untuk menarik perhatian masyarakat adalah dengan merancang tampilan website dengan navigasi yang user-friendly, senyaman menggunakan sosial media," kata Dima dalam siaran persnya kepada Republika, Senin (6/5).
Selain itu, Alami juga melakukan edukasi target pasar melalui konten-konten sosial media yang dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dan relevan dengan isu sehari-hari. Selain strategi pemasaran secara online, Alami juga akan melakukan pemasaran secara offline bekerja sama dengan komunitas-komunitas UKM sebagai penerima manfaat ataupun masyarakat umum sebagai pemberi pinjaman.
Alami merupakan salah satu pendiri Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI). Asosiasi secara kolektif bersama perusahaan fintech syariah lainnya mendukung misi pemerintah dalam meningkatkan penetrasi ekonomi syariah yang lebih luas di masyarakat.
Langkah selanjutnya, Alami berkomitmen meningkatkan pelayanan dan perizinan yang telah ditetapkan sesuai regulasi yang berlaku. Agar menjadikan Alami sebagai perusahaan pembiayaan syariah yang semakin kredibel.
Dima mengatakan Alami berkomitmen untuk meningkatkan layanan, salah satunya dengan sertifikasi ISO 27001 terkait memelihara sistem manajemen informasi yang baik. Selain untuk mengantongi izin resmi dari OJK, juga untuk meningkatkan daya saing Alami sebagai fintech pembiayaan P2P syariah pilihan pelaku usaha UKM.