Senin 06 May 2019 13:44 WIB

Sri Lanka Temukan Kamp Latihan Pelaku Serangan Bom

Kamp latihan pelaku serangan bom Sri Lanka terletak di pinggiran kota Kattankudy.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Tentara Sri Lanka kembali ke markas mereka setelah melakukan operasi mencari bahan peledak dan tersangka militan ISIS di Kalmunai, Sri Lanka, Senin (29/4).
Foto: AP Photo/Gemunu Amarasinghe
Tentara Sri Lanka kembali ke markas mereka setelah melakukan operasi mencari bahan peledak dan tersangka militan ISIS di Kalmunai, Sri Lanka, Senin (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KATTANKUDY -- Polisi Sri Lanka menemukan sebuah kamp di kota Kattankudy. Kamp seluas 10 hektare ini diduga merupakan markas latihan kelompok militan National Thawheed Jamath (NTJ), yang terkait dengan serangan bom pada Minggu Paskah beberapa waktu lalu. 

Bangunan tersebut terletak di daerah perumahan miskin di pinggiran kota. Daerah itu diyakini sebagai kota asal dari pemimpin NTJ, Zahran Hashim yang menjadi dalang serangan bom di tiga gereja dan tiga hotel mewah saat Paskah lalu. Bangunan itu dilengkapi dengan menara pengawas dan di sekelilingnya terdapat pohon mangga, kandang ayam, dan kandang kambing. 

Baca Juga

"Mereka ingin menunjukkan bahwa ini adalah bangunan normal pada umumnya. Ini terlihat seperti sebuah peternaan, tetapi di dalamnya mereka melakukan kegiatan yang berkaitan dengan terorisme," ujar seorang perwira polisi senior di Batticaloa yang enggan disebutkan namanya, Senin (6/5).

Polisi menemukan lubang peluru di salah satu dinding bangunan serta tabung panjang. Polisi telah menangkap dua orang pemilih tanah tersebut, dan kini dalam proses penyelidikan. 

Sebelumnya, Kepolisian Sri Lanka telah merilis nama-nama sembilan orang yang menjadi pelaku bom bunuh diri pada Hari Minggu Paskah yang menewaskan 253 orang. Polisi menyatakan aset para penyerang akan disita sejalan dengan undang-undang anti-teror.

Juru bicara kepolisian Ruwan Gunasekera mengkonfirmasi pada hari Rabu lalu bahwa dua hotel mewah dibom oleh dua saudara lelaki dari keluarga kaya asal Kolombo yang terlibat dalam bisnis ekspor rempah-rempah.  

Salah satu pengebom Shangri-La adalah Zahran Hashim, pemimpin kelompok jihadis setempat yang bertanggung jawab atas serangan yang diklaim oleh ISIS. Hashim memimpin Jamath Thowheed Nasional (NTJ) yang telah dilarang sejak peristiwa rangkaian bom saat Minggu Paskah. 

Hashim menyerang Shangri-La bersama Ilham Ahmed Mohamed Ibrahim. Kakak Ilham, Inshaf Ahmed, adalah orang yang mengebom Hotel Cinnamon.

Sementara, hotel ketiga yang menjadi sasaran yakni Kingsbury, dibom oleh seorang pria yang diidentifikasi sebagai Mohamed Azzam Mubarak Mohamed. Gunaaekarta mengatakan, istri Azzam sekarang ditahan polisi.

Sedangkan Gereja St Anthony dibom oleh Ahmed Muaz, dan saudaranya telah ditangkap. Pengebom Gereja St Sebastian adalah Mohamed Hasthun, seorang penduduk dari timur pulau tempat Hashim bermarkas. Gereja Sion Kristen di distrik timur Batticaloa dibom oleh Mohamed Nasser Mohamed Asad.

Pria lain yang gagal meledakkan bom di sebuah hotel mewah, telah meledakkan bomnya di sebuah wisma di dekat ibu kota diidentifikasi sebagai Abdul Latheef. Dia pernah belajar di Inggris dan Australia.

Tak lama setelah serangan bom hotel, Fathima Ilham, meledakkan bahan peledak yang diikat pada dirinya sendiri. Ledakan tersebut menewaskan dua anak dan tiga petugas polisi.

 "Kami akan menggunakan pencegahan hukum pendanaan teroris untuk menyita properti mereka," kata Gunasekera dilansir The Guardian. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement