Senin 06 May 2019 15:03 WIB

Pengangguran Jatim Masih Didominasi Lulusan SMK

Tingkat Pengangguran Terbuka untuk SMK sebesar 6,84 persen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Job For Career Festival 2019. Seorang pencari kerja mengamati informasi lowongan pekerjaan pada Indonesia Spectacular Job Fair 'JOB FOR CAREER' Festival 2019 di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Job For Career Festival 2019. Seorang pencari kerja mengamati informasi lowongan pekerjaan pada Indonesia Spectacular Job Fair 'JOB FOR CAREER' Festival 2019 di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat, jumlah angkatan kerja di Jawa Timur pada Februari 2019 sebanyak 21,59 juta orang, atau naik 584 ribu orang dibanding Februari 2018. Pada Februari 2019, sebanyak 20,76 juta orang penduduk di Jawa Timur bekerja, sedangkan sebanyak 0,83 juta orang sisanya menganggur.

"Dibanding setahun yang lalu, jumlah penduduk bekerja bertambah 567 ribu orang dan penganggur bertambah sekitar 17 ribu orang," kata Kepala BPS Jatim Teguh Pramono di Kantornya, Jalan Kendangsari Surabaya, Senin (6/5).

Teguh mengatakan, sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Jawa Timur juga meningkat. TPAK pada Februari 2019 tercatat sebesar 70,02 persen, meningkat 1,31 persen poin dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan TPAK, kata Teguh, memberikan indikasi adanya kenaikan potensi ekonomi dari sisi pasokan tenaga kerja.

Berdasarkan jenis kelamin, kata Teguh, masih terdapat perbedaan mencolok di antara TPAK laki-laki dan TPAK perempuan. Pada Februari 2019, TPAK laki-laki sebesar 83,84 persen, sedangkan TPAK perempuan hanya sebesar 56,79 persen. Dibandingkan dengan kondisi setahun yang lalu, TPAK Laki-laki dan perempuan masing-masing meningkat sebesar 0,64 persen poin dan 1,95 persen poin.