REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Timur (Jatim) menegaskan kesiapannya mengawal pasokan listrik selama Ramadhan, guna terciptanya kelancaran dan kekhusyukan dalam menjalankan ibadah. Sama seperti tahun sebelumnya, PLN Distribusi Jawa timur menyiagakan seluruh personel untuk menjaga keandalan pasokan listrik, baik siang maupun malam.
Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Rasyid Naja mengungkapkan, beban puncak saat ini di Jawa Timur sebesar 4.807 MW. Beban puncak tersebut menurutnya masih di bawah daya mampu sistem, yang sebesar 6.094 MW. Sehingga dia pun memastikan, pasokan listrik di Jatim selama Ramadhan aman.
"Prakiraan beban puncak selama bulan Ramadhan, pada malam hari mencapai 5.619 MW. Itu mengalami kenaikan sebesar 13,6 persen dibandingkan hari biasa. Saat ini status cadangan operasi normal, sehingga dipastikan PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur dapat memberikan pelayanan optimal kepada seluruh pelanggan," kata Rasyid di Surabaya, Senin (6/5).
Rasyid kemudian menjelaskan, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, yang terdiri dari 16 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3), dan 1 Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) berkomitmen 24 jam siaga keandalan. Seluruh UP3 hingga Unit Layanan Pelanggan (ULP) diakuinya sangat siap menjaga keandalan listrik hingga sampai ke rumah pelanggan.