REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sebuah pesawat Jet Aeroflot terpaksa melakukan pendaratan darurat di bandara Moskow, Ahad (5/5). Belakangan diketahui pesawat yang mendarat dalam kondisi terbakar itu tersambar petir beberapa saat setelah lepas landas,
Insiden tersebut menewaskan 41 dari 78 penumpang dan awak Jet Aeroflot, termasuk di antaranya dua orang anak dan seorang pramugari. Penjabat Gubernur Murmansk, Andrey Chibis, mengatakan, dalam unggahan di Facebook-nya bahwa 26 korban meninggal berasal dari wilayah mereka.
Menurut keterangan penumpang selamat, pesawat tujuan Murmansk sempat tersambar petir sebelum akhirnya memutuskan kembali ke bandara dengan alasan masalah teknis.
Beberapa awak yang selamat mengatakan petir tersebut merusak jaringan komunikasi dengan menara pengontrol lalu lintas udara.
Seorang penumpang yang selamat dari kecelakaan itu, Pyotr Yegorov mengatakan, bahwa pesawat yang dinaikinya baru saja lepas landas, lalu pesawat itu disambar oleh kilat.
"Pendaratannya kasar, saya hampir pingsan karena ketakutan," katanya yang dikutip dari BBC. Seorang saksi mata mengatakan pesawat itu melompat seperti belalang, ketika menabrak landasan sambil melaju dengan kecepatan tinggi.
Korban selamat lainnya, Mikhail Savchenko mengatakan, dia berhasil melarikan diri dengan melompat ke pintu darurat di bagian depan Jet Aeroflot, di saat bagian belakang pesawat telah terbakar. "Saya hidup hanya berkat para pramugari. Gadis-gadis berdiri di sana dalam asap, gelap, sangat panas, tetapi mereka menarik orang keluar dan membantu mereka turun di peluncuran," kata Dmitry Khlebushkin, salah satu penumpang selamat lain.
Tatyana Kasatkina, seorang pramugari yang selamat, mengatakan, para penumpang meninggalkan kursi mereka dan berlari menuju pintu keluar saat pesawat masih melaju. Para penumpang berteriak dan menelepon kerabat ketika pesawat terlihat terbakar.
"Itu semua terjadi sangat cepat, dalam hitungan detik ... saya mendorong penumpang keluar. Saya menyambar masing-masing kerah, sehingga mereka tidak akan menunda evakuasi," kata Kasatkina.
Sebuah pernyataan resmi dari pihak maskapai mengungkapkan, penumpang berhasil dievakuasi dalam waktu 55 detik setelah pesawat terhenti.