Selasa 07 May 2019 05:00 WIB

Kisah Pelancong Inggris yang Disekap dan Diperkosa Temannya

Pelaku memukul, memperkosa, dan mencekik Greer sampai pingsan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Teguh Firmansyah
Kasus pemerkosaan (ilustrasi)
Foto: wonderslist.com
Kasus pemerkosaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang pelancong asal Inggris mengungkapkan kejadian penculikan dan pemerkosaan yang dia alami untuk pertama kalinya. Elisha Greer (24 tahun) mengaku ditawan oleh Marcus Martin, pria asal Australia yang mengancam ia dengan pistol.

Martin menyekap Greer pada 2017 lalu, setelah keduanya bertemu dalam sebuah pesta di Queensland dua bulan sebelum penyekapan terjadi. Menurut Greer, Martin tampak seperti seorang yang baik sehingga dia tidak menaruh prasangka buruk pada pria itu.

Greer telah pindah ke Australia sejak 2015 silam, saat dia masih berusia 21 tahun. Dia menceritakan, pada Januari 2017, setelah bertemu dengan Martin, keduanya bertukar nomor ponsel. Mereka kemudian menjadi cukup dekat.

Martin awalnya hanya datang ke apartemen Greer untuk sekedar berkunjung. Namun lama kelamaan, Martin mulai sering meminta uang padanya. Dan entah bagaimana, pria itu memiliki sebuah pistol yang dijadikan sebagai alat untuk melancarkan ancamannya. 

"Saya dipaksa untuk menyetir mobil dengan pistol ke kepalaku, sementara dia merampok seorang pengedar narkoba," kata wanita asal Liverpool itu.

Setelah minum obat, Martin memukul, memperkosa, dan mencekik Greer sampai pingsan. "Dia berbalik dan dia mulai memukul saya, lagi, dan lagi," katanya.

Greer mengatakan Martin akan memeluknya dan meminta maaf setelah penyerangannya selesai. Lalu memaksanya berhubungan intim. Hingga akhirnya Martin memberitahunya bahwa dia menerima pesan teks yang berisi ancaman, sehingga mengharuskannya meninggalkan kota sebelum orang itu menemukannya.

"Saya pikir dia kadang-kadang takut sendiri karena seberapa banyak kerusakan yang dia lakukan pada saya, tetapi kemudian saya pikir dia juga merasakan kekuatan yang kuat," kata Greer.

Dia mengaku kerap kali mendapatkan penyiksaan dari Martin. Dia juga pernah berpikir untuk membunuh Martin sehingga dia bisa melarikan diri, tetapi dia khawatir itu akan memperburuk keadaan, jika upayanya gagal.

Greer diselamatkan oleh polisi di Queensland setelah mengemudi selama lebih dari lima hari.   "Dia mematahkan hidung saya, membelah alis saya, saya memiliki banyak bekas gigitan di seluruh lengan juga di wajah saya," kata dia begitu kepolisian memintanya menunjukkan luka di sekujur tubuhnya.

Martin, (24 tahun) asal Cairns, telah mengaku bersalah atas tiga dakwaan pemerkosaan dan satu dakwaan perampasan kebebasan pada Oktober 2018, dan akan dijatuhi hukuman pada 28 Mei.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ جَعَلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَعَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَاَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوٰى وَكَانُوْٓا اَحَقَّ بِهَا وَاَهْلَهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا ࣖ
Ketika orang-orang yang kafir menanamkan kesombongan dalam hati mereka (yaitu) kesombongan jahiliah, lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin; dan (Allah) mewajibkan kepada mereka tetap taat menjalankan kalimat takwa dan mereka lebih berhak dengan itu dan patut memilikinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

(QS. Al-Fath ayat 26)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement