REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ, M.Pd.I )*
Khas dengan bunga tulipnya. Bervariasi warnanya, kuning, merah, putih, jingga, biru, hitam, begitu hebat pelukisnya. Allah SWT. Sangat indah guratan garis-garisnya, sangat lucu kuncup-kuncupnya, sangat menarik untuk difoto putik bunganya ketika baru setengah merekah, seperti dilukis oleh Van Gogh – pelukis ternama asal belanda.
Di bulan Ramadhan ini bunga-bunga itu akan bermekaran mengeluarkan pesona aneka warna dan bentuknya. Sangat menawan seperti mozaik yang tidak terlupakan. Rasanya ingin memetiknya dan membawanya pulang ke Indonesia. Oh, begitu cantinya. Syukur Alhamdulillah puasa ini bisa menyaksikan berlangsungnya keindahan warna bunga tulip di Belanda. Sesuai dengan musimnya, kemeriahan warna tulip ini akan menghiasi belanda dari bulan maret sampai pertengahan mei.
Puasa Ramadhan 1440 H ini bertepatan dengan bulan mei 2019 di saat Kuekenhoof ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Parkiran mobil pun diatur sedemikian rupa dengan jejeran warnanya. Merah dengan merah, puith dengan putih, biru dengan biru, terlihat seperti bentuk bendera belanda Nampak dari atas drone. Diatur layaknya warna bunga dengan jejeran warna mobil yang senada.
Beruntung sekali. Karena puasa di musim ini, lebih pendek daripada berpuasa di musim panas yang biasanya jatuh di bulan juni dan juli. Seperti tiga tahun lalu saya mengalaminya berpuasa selama 20 jam. Tetapi tahun ini, berpuasanya hanya 17 jam saja. Karena pada musim tulip ini, cuaca dingin sampai 3 derajat adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan keindahannya sehingga terangnya sinar matahari tidak terasa panas, hangat-hangat saja. Dan maghribnya pun lebih cepat, yaitu pukul 21.17.
"PPME (Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa) al-Ikhlas Amsterdam setiap tahunnya akan bersinergi dengan Ustadz dari Indonesia,"ungkap Hasanul Hasibuan, Wakil Ketua PPME al-Ikhlas Amsterdam Periode 2019 – 2022.
Tahun 2019 ini, selama sebulan penuh akan didampingi oleh Ustaz Khumaini Rosadi – Dai asal Bontang Kalimantan Timur – yang sudah pernah mengisi sebelumnya di tahun 2016 silam. Dengan program yang luar biasa dan inovasi media dalam dakwah, Panitia mengharapkan Ustaz bisa menyampaikan materi dengan silabus yang tersusun rapih dan terencana.
Jamaah yang hadir di masjid al-Ikhlas ini bukan hanya orang Indonesia saja, tetapi warga negara Turki, Maroko, dan Belanda juga ikut meramaikan suasana berkah Ramadhan di masjid ini.
Sekitar 200 jamaah ikut khusyuk dan bahagia mendengarkan kultum yang disampaikan oleh ustaz Khumaini dengan tema-tema yang berbeda setiap malamnya, dan disampaikan setelah shoaat maghrib dan makan bersama dengan gayanya yang khas, bersahabat, santai, dan dua arah kepada jamaah dengan penuh keakraban.
Jamaah yang hadir pun tidak dekat, jauh-jauh tinggalnya. Ada yang dengan bersepeda, ada yang dengan skouternya, ada yang dengan mobil pribadinya, ada juga yang naik trem – kendaraan umum seperti kereta. Mereka datang berbondong-bondong ke masjid al-Ikhlas di Jan Van Gentstraat 140, 1171 GN, Badhoevedorp, Amsterdam, untuk meningkatkan ibadahnya di bulan Ramadhan dan bersilaturrahim dengan teman-teman dalam ikatan persaudaraan yang merindukan.
Selain menjadi tempat berkumpulnya orang-orang Indonesia untuk belajar agama dan budaya, PPME al-Ikhlas ini juga menjadi tempat bersatunya visi dan misi para jamaah, tempat menyalurkan aspirasi dan gagasan, tempat berbagi masakan dan makanan enak, karena di sini juga kepandaian ibu-ibu dalam mengolah makanan bisa dibuktikan dan dirasakan dengan berbagi hasil masakannya untuk menu berbuka puasa atau pun sahur.
Puasa di musim bunga tulip sedang bermekaran ini juga merupakan anugerah yang indah, selain bulan yang penuh berkah, ternyata Allah memberikan rejeki berupa pemandangan indah yang sangat mengesankan dan memanjakan mata. Subhanallah.
Semoga puasa dengan indahnya bunga tulip yang merekah, semakin menambah berkah dan hikmah untuk berusaha menggapai prestasi takwa.
)* Dai Tidim Jatman, Dai Ambassador Cordofa