Selasa 07 May 2019 13:28 WIB

Peran Perempuan Penting untuk Perdamaian

Indonesia secara terus-menerus ingin mengutamakan peran perempuan dalam perdamaian.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Lp Marsudi membuka pameran foto dalam rangka presidensi Indonesia di Dewan Keamanan PBB, New York Senin (6/5)
Foto: Dok Kemenlu
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Lp Marsudi membuka pameran foto dalam rangka presidensi Indonesia di Dewan Keamanan PBB, New York Senin (6/5)

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Wartawan Republika Subroto dari New York.

NEW YORK -- Peran perempuan dan pemuda sangat penting dalam mewujudkan perdamaian dunia. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi pada pembukaan pameran foto bertema 'Menabur Benih Perdamaian' (Investing in Peace) di Markas Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), New York, AS, Senin (6/5) waktu setempat.

Baca Juga

Retno menjelaskan bahwa perdamaian bukan sesuatu yang dapat begitu saja dinikmati, tapi sesuatu yang harus dibangun dan dipelihara agar tercipta keberlangsungannya. Perdamaian bukan saja tidak ada perang, tapi menyangkut demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan pembangunan.

“Tidak ada pembangunan tanpa perdamaian dan tidak ada perdamaian tanpa adanya pembangunan,” kata Retno.

Peran perempuan dan anak muda dalam perdamaian dan pembanguna  menurutnya sangat  penting sekali. Dan Indonesia secara terus-menerus ingin mengarusutamakan peran perempuan dalam perdamaian.

Beberapa contoh yang dilakukan Indonesia adalah melakukan pelatihan peningkatan kapasitas (capacity building) bagi perempuan Palestina yang tinggal di kamp pengungsi  di Amman, beberapa waktu lalu. Selain itu Indonesia juga menginisiasi dan menjadi tuan rumah pelatihan negoisasi  bagi diplomat  perempuan se- Asia Tenggara. 

“Intinya kita bentuk dulu Asia Tenggara, lalu kita link ke wilayah lain. Sehingga perempuan dapat memberi kontribusi lebih banyak dalam perdamaian dunia.”

Retno menjelaskan dari segi PKO (Peace Keeping Officer) atau pasukan Perdamaian dari Indonesia, jumlah perempuan juga semakin meningkat. Saat ini lebih dari 100 orang perempuan dari 3.080 anggota PKO. Indonesia sekarang ini menempati nomor i 8 dari 124 negara pengirim PKO.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement