REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Wartawan Republika Subroto dari New York.
NEW YORK -- Peran perempuan dan pemuda sangat penting dalam mewujudkan perdamaian dunia. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi pada pembukaan pameran foto bertema 'Menabur Benih Perdamaian' (Investing in Peace) di Markas Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), New York, AS, Senin (6/5) waktu setempat.
Retno menjelaskan bahwa perdamaian bukan sesuatu yang dapat begitu saja dinikmati, tapi sesuatu yang harus dibangun dan dipelihara agar tercipta keberlangsungannya. Perdamaian bukan saja tidak ada perang, tapi menyangkut demokrasi, hak asasi manusia (HAM), dan pembangunan.
“Tidak ada pembangunan tanpa perdamaian dan tidak ada perdamaian tanpa adanya pembangunan,” kata Retno.
Peran perempuan dan anak muda dalam perdamaian dan pembanguna menurutnya sangat penting sekali. Dan Indonesia secara terus-menerus ingin mengarusutamakan peran perempuan dalam perdamaian.
Beberapa contoh yang dilakukan Indonesia adalah melakukan pelatihan peningkatan kapasitas (capacity building) bagi perempuan Palestina yang tinggal di kamp pengungsi di Amman, beberapa waktu lalu. Selain itu Indonesia juga menginisiasi dan menjadi tuan rumah pelatihan negoisasi bagi diplomat perempuan se- Asia Tenggara.
“Intinya kita bentuk dulu Asia Tenggara, lalu kita link ke wilayah lain. Sehingga perempuan dapat memberi kontribusi lebih banyak dalam perdamaian dunia.”
Retno menjelaskan dari segi PKO (Peace Keeping Officer) atau pasukan Perdamaian dari Indonesia, jumlah perempuan juga semakin meningkat. Saat ini lebih dari 100 orang perempuan dari 3.080 anggota PKO. Indonesia sekarang ini menempati nomor i 8 dari 124 negara pengirim PKO.