REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok saat ini sedang melakukan normalisasi dua situ yakni Situ Citayam dan Situ Tipar Cimanggis. Normalisasi kedua situ tersebut dilakukan agar dapat berfungsi maksimal sehingga kapasitas menampung air menjadi lebih besar.
"Kedua situ, yakni Situ Citayam dan Situ Tipar sedang dinormalisasi karena sedimennya sudah tinggi. Saat ini baru dua situ, nanti 23 situ yang ada di Kota Depok juga akan dinormalisasikan, sifatnya pemeliharaan," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty, di Balai Kota Depok, Selasa (7/5).
Menurut Citra, saat ini Dinas PUPR Kota Depok hanya memiliki lima alat berat, yaitu jenis amfibi, amfibi mini, spider, spider mini, dan truxor. Namun, dengan 23 situ yang akan dinormalisasi, maka penggunaan alat dilakukan secara bergantian. "Kami sesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki dan luas situ. Biasanya setahun kami mampu normalisasi empat situ. Karena saat ini, situ yang ada di Depok adalah aset pusat dan tidak ada pembiayaan khusus. Jadi hanya melakukan yang sifatnya pemeliharaan," jelasnya.
Untuk normalisasi satu situ, lanjut Citra, akan memakan waktu dua hingga tiga bulan sampai kapasitas volume airnya kembali normal. Tingginya curah hujan merupakan salah satu faktor penyebab terbawanya lumpur, kerikil, dan sebagainya hingga mengakibatkan situ mengalami pendangkalan.
"Hujan pengaruhi endapan karena hujan akan membawa endapan dari kali maupun inlet, sebelum keluar ke outletnya. Idealnya situ dinormalisasi setiap enam bulan sekali, artinya jika ingin demikian kami harus memiliki beberapa alat berat lagi yang bisa menjangkau situ-situ lainnya," jelas Citra.