Selasa 07 May 2019 19:08 WIB

Tak Sampai Sebulan, Tiket Mudik Gratis Pemprov Jabar Ludes

Pemprov Jabar telah menyiapkan 100 armada bus dan satu rangkaian kereta api.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Warga menunjukkan tanda bukti pendaftaran Program Mudik Lebaran Gratis 2019 di hari pertama yang digelar oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat di Gedung Dinas Perhubungan.
Foto: Antara/Andi Firdaus
Warga menunjukkan tanda bukti pendaftaran Program Mudik Lebaran Gratis 2019 di hari pertama yang digelar oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat di Gedung Dinas Perhubungan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat sangat antusias mendaftar mudik gratis ke Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat (Jabar). Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari, pihaknya menyiapkan 100 armada bus dan satu rangkaian kereta api gratis untuk memfasilitasi masyarakat. Ternyata, tiket tersebut langsung diserbu masyarakat yang akan mudik.

"Habisnya nggak sampai sebulan kan baru diluncurkan 20 Maret. Nah, awal April saja tiket sudah habis," ujar Hery kepada Republika.co.id, Selasa (7/5).

Baca Juga

Bahkan, kata dia, tiket kereta api gratis tak harus menunggu lama. Begitu dibuka pendaftaran, banyak masyarakat yang langsung membayar.

"Kami siapkan satu rangkaian kereta api kapasitas totalnya kurang lebih 4.700 tempat duduk untuk tahun ini," katanya.

Hery menjelaskan, seratus bus yang disiapkan Pemprov Jabar tersebut, terdiri dari 90 bus dari pemprov dan 10 bis dari Jasa Raharja. Walaupun minat masyarakat tinggi untuk mudik dengan armada gratis yang disiapkan Pemprov Jabar, tapi pihaknya belum memiliki rencana untuk menambah armada tersebut.

"Intinya mudik gratis bukan untuk semua pemudik," katanya.

Menurut Heri, mudik gratis ini merupakan program yang dibuat Pemprov Jabar agar pemudik yang menggunakan roda dua bisa berkurang. Karena, setiap tahun pemudik bermotor ini jumlahnya selalu bertambah.

"Bus mudik gratis dari Pemprov Jabar ini sebenarnya untuk menstimulus, agar perusahaan banyak yang menggelar mudik gratis untuk membantu masyarakat," katanya.

Heri mengatakan, calon pemudik memang sangat antusias dengan kendaraan mudik gratis ini. Sehingga, memperoleh perhatian dari Pemprov Jabar. Program ini, akan dievaluasi oleh Gubernur Jabar untuk melihat kemungkinan akan ditambah kuotanya atau tidak. Walaupun sebenarnya, dari provinsi jatah kendaraan mudik gratis ini sudah habis.

"Kan prosesnya tinggal daftar ulang. Jatah dari APBD ada 90 sudah habis, ada bantuan dari jasa raharja juga dan 440 orang lewat kereta api. Kalau akan ada penambahan ini disambut baik tapi harus cepat," paparnya.

Namun, kata dia, mudik gratis tahun ini yang dilakukan berbeda dengan tahun lalu. Karena, yang melaksanakan mudik gratis ini bukan hanya provinsi tapi ada swasta juga. "Nah ini sedang kami inventarisir, ini berapa jumlah kursi menggunakan apa , ini kita akan menggunakan tagline yang sama, jadi dikoordinir," katanya.

Selain itu, kata dia, Dishub Jabar akan memberikan standar pada semua perusahaan yang menggelar program mudik gratis. Karena, ini menjadi tanggung jawab semua untuk kelancaran dan keselamatan.

"Kalau data terkhir ini, pemudik gratis ini jumlahnya  sudah ribuan. Kan sekarang saja yang ikut Pemprov Jabar sudah 4.700 punya. Ini swasta, jumlahnya puluhan ribu," katanya.

Heri menjelaskan, Provinsi Jabar dari APBD Provinsi Jabar menyiapkan 100 bus. Dimana, 10 di antaranya berasal dari  Jasa Raharja. Jadi, totalnya ada 4.700 kursi mudi gratis yang disiapkan Pemprov Jabar dan 300 kursi kereta.

"Berdasarkan hasil inventarisir kami, kalau dengan perusahaan total kursi mudik gratis ini ada 12.413 seat. Yakni, sebanyak 347 jumlah bus yg diinventarisir. Nanti, pencanangannya akan dilakukan serentak oleh gubernur Jabar," katanya.

Sementara menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, ia menyambut baik dengan tingginya antusia warga menggunakan bus gratis ini. Ia pun, akan mengevaluasi apakah nanti akan ditambah atau seperti apa.

"Ya, nanti dilihat kemungkinannya bagaimana," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement