Tips Tubuh Bugar, Perbanyak Gizi Saat Buka dan Sahur

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Christiyaningsih

Rabu 08 May 2019 04:30 WIB

Menjelang Ramadhan Anda bisa mulai menyusun menu untuk sahur dan berbuka nanti. Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Menjelang Ramadhan Anda bisa mulai menyusun menu untuk sahur dan berbuka nanti.

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN -- Menjaga tubuh tetap bugar dan terhidrasi dengan baik jadi tantangan tersendiri saat berpuasa. Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada Susetyowati mengatakan tubuh bugar bisa diakali dengan memperbanyak gizi saat sahur dan berbuka.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga tubuh tetap fit ketika berpuasa. Salah satunya dengan makan sebanyak 50 persen dari kebutuhan makan satu hari.

Baca Juga

"Ini bisa dimulai dengna minuman yang manis untuk meningkatkan kadar gula darah dengan segera setelah 13-14 jam berpuasa," kata Susetyowati, Selasa (7/5).

Saat berbuka, ia menyarankan menghindari makanan berlemak tinggi seperti gorengan. Bisa diusahakan pula untuk tidak mengonsumsi makanan yang tinggi serat, terlalu pedas, maupun asam.

Jenis-jenis makanan itu dapat menimbulkan gangguan lambung yang sebelumnya kosong setelah seharian berpuasa. Selanjutnya, usai shalat Magrib bisa makan lengkap dalam satu piring. Menu makan sebaiknya terdiri dari 2/3 karbohidrat, 1/3 lauk pauk, 2/3 sayuran, dan 1/3 buah-buahan. Lalu setelah salat Tarawih, makanlah sebanyak 10 persen dari kebutuhan makan sehari.

Ketika sahur, Susetyowati menyarankan makan sebanyak 40 persen dari kebutuhan makan sehari. Pola makan saat sahur sama seperti saat berbuka mulai dari karbohidrat, protein, sayur, dan buah.

Saat sahur, ia menilai lebih baik makan sumber-sumber karbohidrat kompleks atau tinggi serat. Tujuannya agar dapat menahan kenyang dalam jangka waktu lebih lama.

"Sebaiknya jangan makanan rendah serat seperti mie karena mudah tercerna sehingga cepat lapar. Selain itu hindari makanan asin karena akan mudah menimbulkan rasa haus," ujar Susetyowati.

Sekretaris Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM itu mengingatkan penting pula menjaga pola hidrasi. Tujuannya agar tubuh tidak kekurangan cairan saat puasa dengan minum minimal delapan gelas.

Pola minum saat puasa bisa diatur dengan dua gelas saat buka, empat gelas saat malam dan dua gelas saat sahur. Ia menegaskan hindari minuman berkafein, soda, teh, dan kopi. "Karena minuman tersebut sifatnya diuretik yang dapat meningkatkan produksi urin sehingga menaikkan frekuensi buang air kecil," kata Susetyowati.

Selain minum air putih, mengonsumsi makanan yang kaya mineral juga dapat membantu menjaga dan mengembalikan cairan dalam tubuh. Kurma dan semangka membantu tubuh terhidrasi.

Susetyowati turut menganjurkan untuk mengurangi mandi dengan air hangat. Sebab, suhu panas akan meningkatkan pengeluaran cairan tubuh. "Sebaiknya mandi dengan air dingin karena akan menjaga tubuh agar tidak mengeluarkan banyak cairan," ujarnya.

Selain itu, tubuh yang tetap bugar saat puasa dapat diperoleh dengan berolahraga. Olahraga tetap bisa dilakukan selama puasa dengan pemilihan waktu dan cara yang tepat. "Olahraga ringan bisa dilakukan sekitar dua jam sebelum waktu berbuka," kata Susetyowati.

Terpopuler