Rabu 08 May 2019 09:57 WIB

Remaja 18 Tahun Meninggal dalam Penembakan di Colorado

Pihak berwenang tidak merilis nama siswa yang meninggal karena penembakan itu.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Orang tua bertemu kembali dengan anak mereka yang menjadi korban penembakan di sebuah sekolah menengah di Denver, Colorado, Selasa (7/5).
Foto: AP Photo/David Zalubowski
Orang tua bertemu kembali dengan anak mereka yang menjadi korban penembakan di sebuah sekolah menengah di Denver, Colorado, Selasa (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, DENVER -- Dua siswa melepaskan tembakan di sekolah Science, Technology, Engineering and Math (STEM) School di Highland Ranch, Denver, Colorado, AS, Selasa (7/5). Kejadian ini menewaskan seorang remaja, melukai delapan lainnya, dan menyebarkan teror sebelum pelaku ditahan.

"Ketika para petugas tiba di sekolah, mereka masih bisa mendengar suara tembakan," kata Undersheriff Douglas County, Holly Nicholson-Kluth.

Baca Juga

Pihak berwenang tidak merilis nama siswa yang meninggal. Tetapi, mereka menyebut korban tewas seorang pria berusia 18 tahun.

Sheriff Douglas County, Tony Spurlock, mengatakan keduanya berjalan menuju STEM School Highlands Ranch dan mulai menembaki siswa di dua kelas. Beberapa menit kemudian, sejumlah sheriff dari departemen terdekat memasuki sekolah dan menahan dua tersangka yang melakukan perlawanan.

"Saya harus percaya respons cepat dari petugas yang masuk ke sekolah itu membantu menyelamatkan nyawa," kata Spurlock.

Ia mengatakan tersangka sebelumnya tidak diketahui oleh pihak berwenang. Untuk itu mereka berencana menggeledah rumah dan kendaraannya di sekolah.

Penembakan itu terjadi tepat sepekan setelah seorang pria bersenjata menewaskan dua mahasiswa dan melukai empat di University of North Carolina-Charlotte. Itu juga terjadi hampir tiga pekan setelah Littleton menandai peringatan 20 tahun pembantaian sekolah Columbine yang menewaskan 13 orang.

"Tragisnya, komunitas ini dan orang-orang di sekitarnya mengetahui tindakan kekerasan yang penuh kebencian dan mengerikan ini," kata juru bicara Gedung Putih, Judd Deere dalam sebuah pernyataan.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah diberitahu tentang penembakan itu, kemudian telah menghubungi pejabat negara dan setempat. STEM merupakan sekolah charter (gratis dan nonprofit) publik dengan fokus pada sains, teknologi, teknik, dan matematika. Sekolah ini memiliki lebih dari 1.850 siswa di taman kanak-kanak hingga kelas 12.

Salah seorang siswa, Christian Paulson mengatakan kepada stasiun televisi KMGH, ia berada di kelas ketika melihat anak-anak berlari dan berteriak, "Penembak sekolah!"

"Dan aku seperti, apa? Apakah ini nyata? Dan kemudian saya hanya mengikuti mereka. Tapi ternyata, ini semua nyata, karena itu saya lari," kata Paulson.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement