Rabu 08 May 2019 10:25 WIB

Menlu RI Pimpin Sidang Terbuka DK PBB Bahas Perdamaian

Pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia ikut dalam delapan misi PBB.

Red: Ani Nursalikah
Menlu Retno L Marsudi  memimpin Sidang Terbuka Dewan Keamanan PBB di Markas DK PBB, New York, Amerika Serikat,  Selasa (7/5) waktu setempat.
Foto: Republika/Subroto
Menlu Retno L Marsudi memimpin Sidang Terbuka Dewan Keamanan PBB di Markas DK PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (7/5) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memimpin sidang terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang membahas pelatihan dan peningkatan kapasitas pasukan misi pemelihara perdamaian PBB di Markas PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (7/5).

Sidang terbuka DK PBB bertema "Menabur Benih Perdamaian: Pelatihan dan Pembangunan Kapasitas untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kinerja Pasukan Perdamaian PBB" diadakan dalam rangka Kepemimpinan Indonesia di Dewan Keamanan sepanjang Mei 2019. Tema itu sejalan dengan kiprah Indonesia di kancah internasional sebagai salah satu negara terbesar penyumbang pasukan untuk misi pemelihara perdamaian PBB.

Baca Juga

Menlu Retno menjelaskan sidang terbuka DK PBB dengan tema tersebut diadakan untuk mencari cara atau upaya bersama meningkatkan keselamatan, kemampuan, dan kinerja personel pasukan perdamaian melalui pelatihan dan pembangunan kapasitas yang memadai. "Fokus dari pelatihan dan pembangunan kapasitas itu bagaimana dapat meningkatkan kinerja dan keselamatan para pemelihara perdamaian," ujarnya.

Retno menekankan operasi penjaga perdamaian PBB merupakan alat paling efektif bagi upaya pemeliharaan perdamaian dunia. "Penelitian menunjukkan operasi misi pemeliharaan perdamaian PBB lebih efisien daripada misi unilateral dan delapan kali lebih murah. Operasi pemeliharaan perdamaian PBB alat efektif menjaga perdamaian internasional," ujar Menlu Retno.