Rabu 08 May 2019 11:51 WIB

Ryan Reynolds Merasa Istimewa Perankan Pikachu

Pemilihan Reynolds mengisi suara Pikachu mengubah citra karakter lucu itu.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Ryan Reynolds
Foto: AP
Ryan Reynolds

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pokemon Detective Pikachu merupakan film live-action pertama dari petualangan dunia Pokemon. Ryan Reynolds dipercaya untuk mengisi suara karakter Pikachu berwarna kuning dan menjadi ikon untuk waralaba besar asal Jepang itu.

Mendapatkan kesempatan mengisi ikon besar itu bagi Reynolds merupakan hal yang tidak biasa. Dia merasa istimewa bisa menghidupkan karakter yang telah dekat dengan banyak orang dalam bentuk dua dimensi.

"Ini sangat istimewa. Ketika kamu melihat versi yang sepenuhnya diterjemahkan dari kehidupan ini, Pikachu bernapas di layar, kamu merasa seperti kamu hanya bisa menjangkau dan menyentuh dia dan memeluknya," ujar pemeran Deadpool melalui pernyataan resmi yang diterima Republika.

Pria berusia 42 tahun ini membangun karakter Pikachu yang sangat berbeda dari penilaian pengemar selama ini. Ketika banyak orang melihat Pokemon kuning menggemaskan dengan suara "Pika-Pika", citra itu berubah dengan suara Reynolds.

Perubahan ini seperti memberikan sisi lain dari keimutan seekor Pikachu. Namun, dengan keterlibatan pemeran The Proposal juga membawa karakter humor khas yang digunakan dalam peran Deadpool yang lebih dulu dikenal.

Memang bukan humor dewasa yang disampaikan, hanya saja, cara tutur dan penyampaian begitu lekat, sampai membuat bingung. Film yang ditunjukkan semua umur ini seperti menawarkan pelayanan untuk kepuasan pengemar, namun melupakan anak-anak untuk bisa ikut menikmati dalam mencerna obrolan.

"Dia punya sikap serius. Dia benar-benar karakter yang lebih besar dari kehidupan, tapi dia harus. Maksudku, dia terlihat seperti bola kapas kecil. Bayangkan jika seseorang menembakku dan menyuntikkanku ke pria kuning kecil ini, itu pada dasarnya seperti apa rasanya," ujar suami Blake Lively ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement