REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dayah Terpadu Inshafuddin tahun 2019 berhasil meluluskan para santrinya ke berbagai negara untuk melanjutkan studi sarjana dalam berbagai jurusan. Mereka antara lain lima orang ke Sudan, dua orang lulusan ke Turki dan satu orang mengikuti program pertukaran pelajar selama setahun ke Amerika Serikat.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan Dayah Inshafuddin, Drs Tgk H Abdullah Usman saat memberi kata sambutan pada acara wisuda santri Inshafuddin di komplek dayah tersebut di Lambaro Angan, Banda Aceh, Senin, (29/4).
Nama-nama santri Inshafuddin yang akan melanjutkan studi ke Sudan yaitu Ahmad Ramadhan Bahari, Farhan Siraj, Riza Rifandi, Muhammad Rifki dan Muhammad Efendi. Sementara yang lulus ke Turki yaitu atas nama Agus Nawati dan Cut Putri Silviani. Sementara yang mengikuti pertukaran pelajar ke Amerika yaitu atas nama Al Hakan Jazuli. “Sementara santri-santri lain lulus seleksi SMPTN untuk masuk ke berbagai perguruan tinggi,” kata Tgk Abdullah Usman dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Selain itu, kata Tgk Abdullah Usman, satu santri Dayah Inshafuddin atas nama Atani Syauqi juga lulus seleksi untuk mengikuti program da’i remaja Indosiar untuk bulan Ramadhan tahun 1440 H dan akan tampil dalam “Aksi Indosiar”.
“Mohon do’a masyarakat agar masuk dalam tiga besar karena nantinya akan memperoleh beasiswa jika dapat masuk tiga besar, “ kata Tgk Abdullah Usman dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Dalam sambutannya, ia juga menjelaskan, wisuda santri Inshafuddin yang lulus tahun 2019 ini diikuti 86 orang. Mereka terdiri dari 50 santri tingkat SMA dan 36 santri tingkat SMP. Tgk Abdullah Usman juga memohon maaf kepada wali santri jika selama di dayah para santri barangkali ada pelayanan yang tidak maksimal atau kurang menyenangkan kepada para santri.
Dalam arahannya, ia berharap kepada para santri dan alumni, bahwa meskipun sudah diwisuda namun jangan berpuas diri karena ilmu itu masih terlalu luas. Jangan merasa cukup atas apa yang sudah diperoleh dan teruslah menuntut ilmu.
“Para alumni harus bisa menjadi imam dan muadzin di masjid-masjid dan mushalla-mushalla di tepat mereka berada. Alumni Dayah Inshafuddin diharapkan jangan membebani orang tua. Akan tetapi bantulah orang tua. Jangan meminta hal-hal yang tidak sanggup atau tidak mampu diberikan oleh orang tua, “ pesan Tgk Abdullah Usman.
Dan yang paling penting, tambahnya lagi, alumni Dayah Inshafuddin harus membaur dan membantu masyarakat. Jangan menjadi ilmuwan yang jauh dari masyarakat. “Karena manusia yang terbaik adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Karena berbuat baik kepada manusia adalah ibadah, sesuai anjuran Islam,” ujarnya.
Wisuda santri Dayah Terpadu Inshafuddin ikut dihadiri Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Usamah Elmadny; Walikota Banda, Aminullah Usman; dan seribuan santri, wali murid serta tamu undangan lainnya.
Sejumlah santri Dayah Inshafuddin lulus seleksi kuliah di luar negeri.
Kepala Dinas Dayah Aceh Usamah Elmadny dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini kenyataannya sudah banyak alumni Dayah yang sukses berkiprah dalam berbagai aktivitas masyarakat Aceh. Untuk itu, kepada para wisudawan yang baru untuk dapat melanjutkan kiprahnya di tengah masyarakat Aceh. “Buktikan bahwa alumni Dayah punya nilai lebih dan istimewa,” ujarnya.
Selama hampir 20 tahun berkiprah dalam pendidikan Islam, Dayah Terpadu Inshafudin telah banyak melahirkan alumni yang tersebar hingga ke luar Aceh. Kini kiprah mereka ada di berbagai bidang.
“Santri adalah salah satu aset bangsa Aceh yang ke depan kita harapkan dapat mengisi ruang-ruang pemerintahan dan dunia usaha di Aceh. Dengan berbasis pendidikan dayah, kami berharap banyak kepada santri menjadi generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual namun juga cerdas secara spiritual, intinya memahami agama dengan baik dan melaksanakan sesuatu dengan berlandaskan agama,” harap Usamah.
Saat ini, jumlah santri Dayah Inshafuddin 510 orang. Mereka terdiri para santri yang berasal dari berbagai kabupaten kota di Aceh dan juga dari luar negeri yaitu dari Thailand (7 orang), dan Malaysia (1 orang). Sejak berdiri tahun 1998 lalu, Dayah Inshafuddin yang memiliki visi misi melahirkan insan yang unggul dalam sains berdasarkan Iman dan Taqwa telah melahirkan ribuan yang alumni.
Dalam acara wisuda, juga diumumkan santri teladan periode 2018/2019 yaitu Ahmad Ramadhan Bahari dan M. Hanif Al Mubarak. Juga diumumkan dua orang santri berprestasi, yaitu atas Hidayatul Andriani dan Nada Nisrina.