Rabu 08 May 2019 20:22 WIB

Menko Darmin dan Wapres Argentina Bahas Kerja Sama Ekonomi

Kedua pihak membahas sejumlah hal terkait upaya peningkatan kerja sama ekonomi.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Gita Amanda
Menko Perekonomian Darmin Nasution menerima kunjungan kerja Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti beserta delegasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
Foto: dok. Biro Humas Kemenko Perekonomian
Menko Perekonomian Darmin Nasution menerima kunjungan kerja Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti beserta delegasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution menerima kunjungan kerja Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti beserta delegasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (8/5). Kunjungan ini menjadi bagian dari lawatan Michetti ke Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara lainnya sejak awal bulan ini.

Dalam pertemuan bilateral ini, kedua pihak membahas sejumlah hal terkait upaya peningkatan kerja sama ekonomi. Di antaranya kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan pertanian.

Baca Juga

Menurut Darmin, Argentina merupakan mitra penting bagi Indonesia, salah satunya sebagai pintu masuk produk Indonesia ke pasar Amerika Latin. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin menjajaki peluang peningkatan akses barang ke negara-negara nontradisional market.

Menurut Darmin, kinerja kerjasama ekonomi kedua negara saat ini tidak menggambarkan potensi yang sesungguhnya. "Masih besar kemungkinannya untuk ditingkatkan," ujarnya ketika ditemui di kantornya, Rabu (8/5) malam.

Secara keseluruhan, Argentina adalah salah satu mitra dagang terbesar kedua dari Indonesia untuk kawasan Amerika Selatan. Total perdagangan kedua negara pada 2018 sebesar 1,68 miliar dolar AS atau meningkat 17,96 persen dibandingkan 2017. Sedangkan, Foreign Direct Investment (FDI) Argentina di Indonesia sebesar 0,14 juta dolar AS pada 2018.

Namun, neraca perdagangan bilateral Indonesia dan Argentina masih defisit di pihak Indonesia, yaitu sebesar 1,2 miliar, melebar 35,02 persen dibandingkan tahun 2017. Defisit tersebut disebabkan hambatan perdagangan tarif dan non-tarif, isu dumping, konektivitas dan kendala bahasa.

Adapun tiga produk ekspor utama Indonesia ke Argentina tahun lalu, yaitu alas kaki dan produk alas kaki (71,47 juta dolar AS), karet dan produk karet (46,79 juta dolar AS), serta mesin dan peralatan listrik (46,3 juta dolar AS). Sementara, tiga produk utama yang diimpor Indonesia dari Argentina yakni oilcake (bungkil) dari minyak kedelai (934,98 juta dolar AS), sereal (220 juta dolar AS) serta katun (51,2 juta dolar AS).

Untuk itu, Darmin menilai, perlu dirumuskan langkah-langkah konkret dalam menciptakan kerja sama perdagangan yang berimbang dan saling menguntungkan. Yakni melalui perluasan akses pasar di Argentina bagi produk-produk Indonesia. "Selain itu, diversifikasi jenis produk ekspor dan pengurangan hambatan perdagangan," katanya.

Sebelumnya, Michetti juga sempat bertemu dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (8/5) pagi. Pada pertemuan ini, Argentina menyatakan siap membuka peluang pasar ekspor, khususnya komoditas hortikultura Indonesia ke Argentina. Selama ini, sebanyak 95 persen kebutuhan buah tropika seperti nanas, salak, manggis, dan pisang, dipenuhi melalui jalur impor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement