Rabu 08 May 2019 20:50 WIB

Upaya Mataram Antisipasi Kenaikan Harga selama Ramadhan

Memasuki Ramadhan saat ini harga bahan pokok di Mataram sudah stabil.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Bawang merah (ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Bawang merah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wali Kota Mataram Ahyar Abduh mengatakan rapat koordinasi (rakor) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) penting dan strategis. Bukan hanya bagi Kota Mataram, melainkan juga bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sebelum membuka rakor TPID Kota Mataram pada Rabu (8/5), Ahyar bersama TPID Mataram meninjau perkembangan harga bahan pokok di Pasar Induk Mandalika, Kota Mataram. "Memang beberapa bahan pokok mengalami fluktuasi, misalnya harga bawang putih yang kemarin sampai Rp 80 ribu per kilogram (kg) dan sekarang harganya tinggal Rp 40 ribu per kg. Hal tersebut dikarenakan adanya stok yang belum masuk," ujar Ahyar di Kantor Wali Kota Mataram, NTB, Rabu (8/5).

Baca Juga

Ahyar mengatakan saat ini harga bahan pokok di Mataram sudah stabil. Meski begitu, antisipasi juga harus perlu dilakukan.  Ahyar berharap semoga dalam rakor ini bisa menghasilkan langkah guna memberikan stabilitasi harga, khususnya bagaimana inflasi bisa terus ditekan.

Kepala Bank Indonesia NTB Achris Sarwani mengatakan  inflasi Kota Mataram pada 2018 sebesar 3,15 atau lebih rendah dibanding Provinsi NTB. Achris menambahkan, pada 2019, inflasi Mataram sebesar 0,33.

"Sumber utama inflasi Mataram pada April ini disebabkan peningkatan harga komoditi pangan seperti tomat sayur, bawang merah, bawang putih, batu bata, dan tarif angkutan udara. Masalah pangan, TPID Mataram bisa mencari solusinya adalah dengan menyediakan stoknya. Yang paling penting ketersediaan pasokannya, kalau masalah harga bisa menyesuaikan," ujar Achris.

Kepala BPS NTB Suntono mengatakan secara umum kondisi di NTB maupun Kota Mataram sangat terkendali. Suntono mengatakan pekerjaan rumah Mataram saat ini adalah inflasi pada kelompok bahan makanan yang masih tinggi.

"Biasanya penyumbang inflasi yang paling tinggi adalah beras, namun di tahun ini karena adanya panen raya maka harga beras turun," kata Achris.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Mataram Lalu Martawang mengatakan empat tindakan yang harus dilakukan untuk mengendalikan inflasi selama Ramadhan yaitu, adanya pertemuan dengan para distributor, menyiapkan operasi pasar dengan sasaran yang pasti, sidak lapangan yang melibatkan seluruh pihak sebelum lebaran, dan membentuk opini masyarakat untuk tidak panik.

"Masyarakat tidak perlu panik dalam masalah sembako, baik itu masalah ketersediaannya maupun masalah harganya," ucap Martawang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement