REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan memastikan lokasi insiden ditabraknya KRI Tjiptadi-381 oleh kapal pengawas perikanan Vietnam pada Sabtu (27/4) lalu di Laut Natuna Utara merupakan wilayah perselisihan atau bukan.
Luhut mengatakan saat ini tengah menunggu hasil investigasi atas insiden tersebut.
"Sekarang sedang dilakukan investigasi dengan cermat. Akan dilihat di Google Maps apakah itu (wilayah) yang sedang selisih sama mereka atau tidak," katanya di Jakarta, Rabu (8/5).
Luhut menyebut saat ini penting untuk memastikan apa yang terjadi dalam insiden tersebut. Ia pun mengaku tidak ingin bersikap reaktif atas kejadian tersebut.
"Kita sedang memastikan apa yang terjadi, apakah overlap. Kita tidak ingin buru-buru, jangan marah-marah," tuturnya.
Mantan Menko Polhukam itu mengatakan salah satu hal yang harus dievaluasi dari insiden tersebut adalah perlunya melakukan harmonisasi peraturan soal kewenangan pengamanan laut yang seharusnya dilakukan oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Menurut dia, harmonisasi peraturan akan nantinya akan dapat memberi kewenangan lebih jelas terhadap Bakamla.
"Jadi nanti seperti coast guard internasional," tuturnya.