Rabu 08 May 2019 20:49 WIB

Densus 88 Temukan Bahan Baku Peledak di Gerai Ponsel

Gerai Ponsel di Bekasi itu kini dipasangi garis pembatas polisi.

Rep: Febryan A/ Red: Andi Nur Aminah
Aparat Densus 88 Antiteror sedang bekerja di depan sebuah gerai ponsel di Jalan Muctar Tabrani, RT 03, RW 03, Kelurahan Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (8/5) pukul 19.30 WIB. Dalam penggeledahan itu ditemukan sejumlah bahan peledak.
Foto: Republika/Febryan.A
Aparat Densus 88 Antiteror sedang bekerja di depan sebuah gerai ponsel di Jalan Muctar Tabrani, RT 03, RW 03, Kelurahan Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (8/5) pukul 19.30 WIB. Dalam penggeledahan itu ditemukan sejumlah bahan peledak.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tim Densus 88 Antiteror Polri menggeledah sebuah gerai ponsel di Jalan KH Muchtar Tabrani, RT 3, RW 3, Kelurahan Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (8/5). Didapati sejumlah bahan baku peledak dalam sebuah peti di bagian belakang toko itu.

Penggeledahan berlangsung sejak pukul 16.00 WIB terhadap toko Wanky Cell. Toko ini berlokasi di pinggir jalan Muchtar Tabrani. Hingga saat ini sejumlah tim Densus lengkap dengan sejata laras panjang masih berjaga di lokasi.

Ketua RT 3 Zakaria mengatakan, penggeledahan itu terkait terduga tindak pidana terorisme yang sebelumnya tertangkap di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Sabtu (4/5). "Saya tadi dihubungi oleh polisi lewat video call memperlihatkan penggeledahan itu," kata Zakaria kepada wartawan, tak jauh dari lokasi gerai ponsel tersebut, Rabu (8/5) malam.

photo
Aparat Densus 88 Antiteror sedang berja di depan sebuah gerai ponsel di Jalan Muctar Tabrani, RT 03, RW 03, Kelurahan Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (8/5) pukul 19.30 WIB. Dalam penggeledahan itu ditemukan sejumlah bahan peledak.

Ia menjelaskan, dalam penggeledahan itu tidak ada yang ditangkap oleh Densus 88. Tetapi, sambung dia, terdapat sejumlah material bahan peledak yang diamankan.

"Saya lihat itu tadi ada sebuah peti di ruangan belakang toko itu yang menyimpan berbagai bahan pembuatan bom. Ada yang cairan dan ada juga bubuk. Itu dalam botol dan plastik," papar Zakaria.

Menurut Zakaria, gerai ponsel itu mulai dibuka sejak setahun terakhir. Ia mengatakan, gerai ponsel itu dimiliki oleh seorang terduga teroris. Namun, ia tidak mengenal orangnya. "Tidak pernah laporan kepada saya," kata dia.

Toko yang dimiliki terduga teroris itu, kata Zakaria, mempunyai tiga orang karyawan. Saat penggeledahan, toko itu masih buka. "Karyawan tidak ditangkap karena memang mereka tidak tau apa-apa," ucapnya.

Garis pembatas polisi pun sudah dipasang mengitari area toko bercat warna biru itu. Aparat kepolisian masih berjaga di lokasi pada pukul 19.30 WIB. Jalan selebar 8 meter di depan gerai itu pun menjadi macet akibat kerumunan warga yang penasaran dengan apa yang terjadi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement