REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tottenham Hotspur akan bertandang ke Stadion Johan Cruijff Arena pada Kamis (9/5) dini hari, dengan misi merebut tiket ke Final Liga Champions dari tangan Ajax Amsterdam. Jelang pertandingan, pelatih Tottenham Mauricio Pochettino mengatakan, dirinya berpikir untuk mundur jika the Lily White berhasil merebut trofi Liga Champions musim ini.
"Itu pasti fantastis bukan?, menutup bab lima tahun (melatih Tottenham) dengan trofi Liga Champions," ucapnya seperti dikutip dari Express.co.uk.
Baginya, jika Tottenham bisa menjadi juara Liga Champions musim ini adalah mukzijat. Dan kemungkinan besar dirinya tak bisa lagi mengulang pada musim-musim berikutnya.
"Ini bukan lelucon. Jika berhasil memenangkan Liga Champions musim ini, dalam keadaan seperti ini, mungkin saya perlu berpikir untuk melakukan sesuatu yang berbeda di masa depan. Karena untuk mengulangi mukjizat adalah hal sulit," katanya.
Pochettino pun mengungkap jika dirinya pernah menolak menjadi pelatih Real Madrid, setelah ditinggal Zinedine Zidane musim panas lalu. Ia mengungkapkan, hubungannya dengan pemilik Tottenham Daniel Levy yang menjadi alasannya menolak Madrid.
"Saat itu situasinya sulit. Melatih Madrid adalah impian bagi setiap pelatih. Jika anda mengatakan tidak, maka itu adalah hal yang luar biasa. Tapi aku baru saja menandatangani perjanjian baru dengan Tottenham dan aku tidak merasa bisa melakukan apa pun," ujarnya.
Pochettino mengatakan, dirinya juga tidak bisa memaksa Daniel Levy membatalkan kontraknya karena itu bukan sikapnya. "Aku tidak bisa memunggungi dia (Levy). Itu tidak sesuai dengan nilai-nilai saya, "katanya.
Tottenham akan menghadapi Ajax Amsterdam di leg kedua babak semifinal Liga Champions. Pada leg pertama yang digelar di Stadion Tottenham Hotspur, the Lily White kalah dengan skor tipis 0-1 dari Ajax Amsterdam.