REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG MAS -- Presiden Joko Widodo merampungkan kunjungan kerjanya di Pulau Kalimantan. Dalam dua hari terakhir, Jokowi meninjau langsung sejumlah lokasi calon ibu kota baru pemerintahan RI di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
Kemarin siang, Jokowi meninjau kawasan Bukit Nyuling, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Lokasi itu disodorkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai ibu kota baru pemerintahan RI.
Lokasi yang disebut sebagai 'Segitiga Emas Kalteng' ini berada di tengah-tengah Kota Palangkaraya dan Kabupaten Katingan. Butuh waktu sekitar empat jam menempuh jalur darat sepanjang 137 kilometer (km) dari ibu kota Kalteng untuk mencapai Kecamatan Manuhing.
Pemprov Kalteng menyediakan lahan seluas 300 ribu hektare untuk dijadikan ibu kota. Menurut Jokowi, Kalteng merupakan provinsi paling siap dalam hal penyediaan lahan untuk ibu kota baru. Apalagi, rata-rata lahan di sana berstatus tanah negara. Dengan demikian, tidak sulit bagi pemerintah untuk memanfaatkannya nanti.
"Kalau dari sisi luas lahan, di sini mungkin paling siap. Mau minta 300 ribu hektare ya siap di sini. Kalau kurang, masih tambah lagi juga siap," ujar Jokowi di Bukit Nyuling, Gunung Mas, Rabu (8/5).
Presiden pun mengaku memiliki perasaan yakin bahwa Kalimantan Tengah merupakan pilihan yang tepat. Hal ini ia ungkapkan kepada wartawan setelah berkeliling dan berdiskusi dengan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran serta sejumlah menteri Kabinet Kerja yang hadir. "Nemu, nemu. Saya nemu feeling-nya," kata Jokowi singkat.
Pernyataan Jokowi tersebut makin melebarkan peluang Kalteng untuk dipilih sebagai lokasi ibu kota baru pemerintahan RI. Meski begitu, berkali-kali Jokowi menyampaikan pemerintah masih merampungkan kajian. Pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengkaji sisi teknis terhadap sejumlah kandidat lokasi ibu kota baru.