REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda merasa pusing saat sibuk memainkan telepon selular di mobil dan akhirnya mengalami mabuk perjalanan? Mau tahu apa penyebab dan cara mengatasinya?
Dr Felix Samuel MKes menjelaskan, saat dalam perjalanan, sejumlah orang sering mengalami kasus gawat darurat. Salah satunya adalah motion sickness atau mabuk perjalanan.
Ia mengatakan, mabuk perjalanan adalah gangguan kesehatan sewaktu dalam perjalanan. Orang yang mengalaminya akan merasa pusing, mual, muntah, lemas, dan tidak nafsu makan.
"Ini terjadi akibat adanya gangguan pada pusat keseimbangan," jelasnya di sela acara media trip yang diselenggarakan RSPI di Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Menurut Felix, pusat keseimbangan manusia ada empat, yaitu pusat di otak, perifer di mata, telinga dalam, otot, dan sendi. Organ di telinga dalam yakni labirin adalah bagian penting dari sistem vestibuler (keseimbangan).
Labirin berinteraksi dengan sistem lain di tubuh manusia, yaitu penglihatan (mata) dan sistem skeletal (tulang dan sendi), untuk mempertahankan posisi tubuh. Sistem-sistem ini, melalui otak dan sistem saraf, dapat menjadi sumber masalah keseimbangan.
Saat mengalami mabuk perjalanan, tubuh mengalami kekacauan dari impuls yang diterima otak. Itu terjadi karena yang dilihat mata tak sinkron dengan yang dirasakan sendi atau otot maupun sensasi di telinga dalam.
"Anda akan merasa pusing dan mual karena mata fokus pada ponsel sementara telinga merasakan tubuh bergerak atau sensasi gerakan serta sendi dan otot duduk diam tidak bergerak sehingga tidak sinkron antara apa yang dilihat mata, sendi, otot, dan telinga," ungkap Kepala Unit Emergency RS Pondok Indah ini.
Lalu bagaimana mencegahnya? Menurut Felix, untuk mencegahnya cukup lakukan sinkronisasi organ-organ pusat keseimbangan tubuh. Lantas, pilihlah makanan yang baik sebelum bepergian, hindari makanan pedas dan berminyak.
Selain itu, perhatikan sirkulasi udara di kendaraan Anda. Cara lain bisa dengan distraksi, yaitu memusatkan perhatian menjauhi situasi yang tidak diinginkan dengan tujuan mengalihkan perhatian untuk mengurangi rasa tidak nyaman terhadap suatu objek.
"Jangan fokus membaca buku atau bermain ponsel, sebaiknya lihat pemandangan selama perjalanan, mengobrol, atau mendengarkan musik," ujarnya.
Kalau ternyata tidak mempan juga, obat yang mengandung diphenhydramine, doxylamine dan dimenhydrinate bisa membantu. Felix menjelaskan, kebanyakan orang menggunakan obat anti mabuk yang mengandung diphenhydramine yang merupakan golongan obat antihistamin.
Obat itu bekerja dengan cara menghentikan atau memblokir aksi histamin, mediator yang berperan menimbulkan mabuk perjalanan. Agar tak mabuk di perjalanan, minum saja satu tablet sebelum berangkat.
"Minum paling tidak satu jam sebelum pergi agar obat bisa bekerja," ujar Felix.
Efek samping yang diinginkan dari obat ini adalah menimbulkan kantuk. Daripada mabuk perjalanan, lebih baik minum obat dan tidur.