Kamis 09 May 2019 02:17 WIB

BMKG: DI Yogyakarta Masuki Awal Musim Kemarau

Musim kemarau datang ditandai dengan berkurangnya curah hujan di DI Yogyakarta.

Red: Reiny Dwinanda
Musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteoroligi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta kini sudah memasuki awal musim kemarau. Berkurangnya curah hujan di daerah ini menjadi pertandanya.

"Secara umum kondisi iklim di Bulan Mei secara bertahap wilayah DIY diprediksi akan mulai memasuki awal musim kemarau," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Mlati, Yogyakarta Etik Setyaningrum di Yogyakarta, Rabu.

Etik menyebutkan, selama memasuki kemarau, rata-rata curan hujan di DIY dalam kategori menengah hingga rendah. Untuk wilayah Sleman Utara dan Barat serta Kulon Progo Utara, curah hujan mencapai 101-300 mm per bulan.

Sedangkan sebagian besar wilayah DIY lainnya, curah hujan bulanan mencapai kategori rendah 0-100 mm per bulan. Etik menjelaskan, kondisi itu terjadi karena secara bertahap wilayah Yogyakarta akan memasuki awal musim kemarau.

"Kemarau ini secara periodik akan menguat setiap bulannya," kata dia.

Menurut dia, puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi pada Agustus 2019.

Berdasarkan hasil pantauan BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, rata-rata suhu di DIY berkisar 22-30 derajat Celcius. Kondisi suhu ini sudah mulai turun nilainya, baik minimum maupun maksimumnya, dibandingkan dengan rata-rata pekanyang lalu.

"Kami mengimbau masyarakat Yogyakarta mulai mempersiapkan diri, seperti menghemat air, dan bagi para petani mulai mempersiapkan pola tanam yang sesuai iklim kemarau agar tidak mengalami gagal panen," kata dia.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلًا اَنْ يَّنْكِحَ الْمُحْصَنٰتِ الْمُؤْمِنٰتِ فَمِنْ مَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ مِّنْ فَتَيٰتِكُمُ الْمُؤْمِنٰتِۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاِيْمَانِكُمْ ۗ بَعْضُكُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۚ فَانْكِحُوْهُنَّ بِاِذْنِ اَهْلِهِنَّ وَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ مُحْصَنٰتٍ غَيْرَ مُسٰفِحٰتٍ وَّلَا مُتَّخِذٰتِ اَخْدَانٍ ۚ فَاِذَآ اُحْصِنَّ فَاِنْ اَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنٰتِ مِنَ الْعَذَابِۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ ۗ وَاَنْ تَصْبِرُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ
Dan barangsiapa di antara kamu tidak mempunyai biaya untuk menikahi perempuan merdeka yang beriman, maka (dihalalkan menikahi perempuan) yang beriman dari hamba sahaya yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu. Sebagian dari kamu adalah dari sebagian yang lain (sama-sama keturunan Adam-Hawa), karena itu nikahilah mereka dengan izin tuannya dan berilah mereka maskawin yang pantas, karena mereka adalah perempuan-perempuan yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) perempuan yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya. Apabila mereka telah berumah tangga (bersuami), tetapi melakukan perbuatan keji (zina), maka (hukuman) bagi mereka setengah dari apa (hukuman) perempuan-perempuan merdeka (yang tidak bersuami). (Kebolehan menikahi hamba sahaya) itu, adalah bagi orang-orang yang takut terhadap kesulitan dalam menjaga diri (dari perbuatan zina). Tetapi jika kamu bersabar, itu lebih baik bagimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. An-Nisa' ayat 25)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement