REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi-Ma'ruf, Michael Umbas angkat bicara terkait keberadaan 'setan gundul' di sekeliling calon presiden (capres) Prabowo Subianto. Dia berharap, Prabowo dapat keluar dari orang-orang yang memberi informasi keliru kepadanya.
"Jangan sampai Prabowo terjerumus lebih jauh oleh hasutan-hasutan para pihak tertentu," kata Michael Umbas dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (8/5).
Umbas berpendapat, rakyat pasti menaruh hormat jika Prabowo berani dengan tegas dan lantang menolak bisikan-bisikan yang menodai demokrasi itu. Dia mengatakan, Prabowo tentu bisa menjadi negarawan dan akan dicatat dalam sejarah jika segera keluar dari dekapan 'setan gundul' tersebut.
Umbas mengatakan, isu 'setan gundul' ini memberi bukti bahwa ada upaya pembisik yang selalu mendorong Prabowo mengambil langkah grasa grusu, bahkan berujung hoaks. Dia mengaku prihatin dengan kondisi itu mengingat Prabowo sebagai tokoh bangsa.
"Tak ada bukti otentik dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kepada khalayak luas sampai saat ini terkait klaim 62 persen tersebut," kata Umbas lagi.
Sebelumnya, Andi Arief kembali menyinggung situasi di dalam koalisi kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kali ini, Andi menyebut, 'banyak setan gundul' di dalam koalisi.
Andi tak menyebut jelas pihak yang dimaksud dengan 'setan gundul' dalam koalisi Prabowo-Sandi. Yang jelas, kata Andi, kelompok ini telah menyesatkan Prabowo dengan menyebut telah menang 62 persen di Pilpres 2019.
"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," kata Andi Arief melalui akun Twitter miliknya.