Kamis 09 May 2019 11:31 WIB

Warisan Dinasti-Dinasti Kecil

Dinasti Thulun merupakan dinasti pertama yang berhasil membangun Mesir

Masjid Jami Ibnu Thulun
Masjid Jami Ibnu Thulun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahmad Ibn Thulun tak hanya dikenal dalam pembangunan kekuatan militer Mesir, tapi juga peran besarnya dalam pembangunan fisik negeri para Firaun ini. Pemerintahannya membangun irigasi menjadi faktor penting dalam kehidupan ekonomi Mesir. Ia memperbaiki nilometer, sebuah alat pengukur tinggi air Sungai Nil yang terletak di pulau kecil al-Raudhah, Kairo. Nilometer pertama kali dibuat oleh gubernur Dinasti Umayah pada 716 M untuk menggantikan alat sebelumnya yang sudah tua di Memphis.

Dinasti Thulun merupakan dinasti pertama yang berhasil membangun Mesir menjadi termasyhur sebagai pusat kesenian dan dipenuhi arsitektur bangunan yang indah. Al-Qatha’i yang menjadi ibu kota diperindah de ngan bangunan-bangunan megah, di antaranya, rumah sakit 60 ribu dinar (bimaristan). Selain itu, masjid agung yang menyandang nama sang pendiri dinasti juga menjadi salah satu monumen keagamaan yang penting dalam sejarah dunia Islam.

Baca Juga

Masjib Ibn Thulun merupakan masjid tertua di Mesir dengan gaya arsitektur Samarra, lengkap dengan menara bergaya Mesopotamia yang mirip zigurat di Irak. Masjid Ibn Thulun menjadi istimewa karena terbuat dari batu bata dan merupakan bangunan pertama yang menggunakan teknik lengkungan. Kaligrafi gaya khufi menghiasi dinding masjid ini dengan indah.

Selain itu, Istana Khumarawaih (884 M-895 M) yang merupakan tempat tinggal keturunan Ahmad Ibn Thulun juga termasuk bangunan yang megah pada masa Ahmad Ibn Thulun. Pada istana yang menjadi tempat tinggal keturunan Ibn Thulun ini, terdapat aula yang terbuat dari emas. Dinding aula tersebut dilapisi emas dan dihiasi ukir an bergambar Ahmad Ibn Thulun, para istri, dan pengiringnya.

Istana tersebut berdiri di tengah sebuah taman yang dipenuhi bunga yang ditanam sedemikian rupa sehingga membentuk kata-kata dalam bahasa Arab dan dihiasi pohon-pohon eksotis yang tumbuh di seputar pancuran-pancuran yang megah. Terdapat sebuah kolam air raksasa yang terletak di pelataran depan istana. Di atas kolam itu, terdapat pula sebuah dipan yang melayang di atas permukaan kolam dengan cara ditambatkan di tiang penyanggah yang di gu nakan sebagai tempat peristirahatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement