REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Wakil Wali Kota Bukittinggi Irwandi mengatakan pemerintah kota Bukittinggi mengambil kebijakan untuk mematikan air mancur menari di kawasan wisata Jam Gadang Bukittinggi selama Ramadhan 1440. Pemkot mengambil kebijakan tersebut supaya selama Ramadhan, masyarakat lebih fokus beribadah.
"Air mancur menari kami matikan dulu biar masyarakat fokus ibadah, terutama Shalat Tarwih," kata Irwandi, Kamis (9/5).
Pemkot Bukittinggi, Irwandi mengatakan, baru akan menghidupkan kembali fasilitas baru di komplek Jam Gadang tersebut satu minggu sebelum Lebaran Idul Fitri. Tapi tanggal pastinya masih menanti pertimbangan dari wali kota. "Kira-kira sepekan sebelum lebaran (hidup lagi)," ujar Irwandi.
Jam Gadang sebagai ikon kota Bukittinggi baru selesai direvonasi sejak Februari lalu. Sejak saat itu Jam Gadang tampil dengan wajah baru. Salah satu yang paling menarik perhatian warga dan wisatawan adalah fasilitas air terjun menari yang dihiasi lampu dengan aneka warna.
Wakil Gubernur Sumbar Narsul Abit mendukung kebijakan Pemkot Bukittinggi untuk mematikan air terjun menari di Jam Gadang. Nasrul menilai kebijakan tersebut sangat mendukung untuk membuat masyarakat lebih memilih beribadah ke masjid ketimbang bermain-main ke kawasan wisata saat malam Ramadhan.
"Kami sangat mendukung, karena ini hal yang sangat positif sekali, dengan tujuan agar masyarakat lebih berkonsentrasi beribadah selama bulan Ramadhan," ujar Wagub.
Wagub meminta kepada Pemkot Bukittinggi agar mempersiapkan kondisi jalanan di Kota Wisata tersebut saat lebaran nanti. Selama ini setiap lebaran, Bukittinggi menjadi salah satu destinasi favorit untuk berwisata bagi para perantau ranah minang. Nasrul berharap Pemkot Bukittinggi beserta aparat keamanan dalam hal ini Polres supaya mengantisipasi terjadinya kemacetan lalu lintas.