Kamis 09 May 2019 12:46 WIB

Pemerintah Rencanakan Pembangunan 7 Pelabuhan Terintegrasi

Saat ini, total kapasitas pelabuhan di Indonesia mencapai 15 juta teus.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. ilustrasi.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan, pihaknya bersama Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas/PPN) tengah menyusun rencana pembangunan tujuh pelabuhan terintegrasi di Indonesia. Tujuh pelabuhan terintegrasi tersebut untuk meningkatkan efisiensi distribusi moda angkutan laut. 

"Kami sudah bicara dengan Bappenas untuk membuat bagaimana agar pelabuhan lebih efisien," kata Luhut dalam Musrenbangnas 2019 di Hotel Shangri-la, Jakarta, Kamis (9/5).

Baca Juga

Luhut mengakui, untuk kegiatan ekspor-impor barang via angkutan laut, Singapura masih menjadi pintu masuk dan keluar bagi Indonesia.  Pembangunan tujuh pelabuhan terintegrasi di wilayah Indonesia diharapkan nantinya dapat menggeser Singapura yang kini menjadi hub kawasan. 

Saat ini, total kapasitas pelabuhan Indonesia mencapai 15 juta teus. Sementara, di Singapura total kapasitas sudah mencapai 30 juta teus. Berdasarkan kondisi itu, Luhut mengatakan sebagian barang yang berada di pelabuhan Singapura berasal dari Indonesia. 

Luhut mengatakan, pihaknya masih menentukan pusat dari pelabuhan terintegrasi tersebut. Adapun pelabuhan yang kemungkinan akan dijadikan pelabuhan terintegrasi yakni Tanjung Priok Jakarta, Kuala Tanjung Sulawesi Utara, Bitung Sulawesi Utara,  Ujung Pandang Sulawesi Selatan, Kijing Kalimantan Barat, serta Sorong di Papua. 

"Kenapa tidak kita bikin pelabuhan terpusat di satu tempat.  Makanya kami minta ada ratas (rapat terbatas) untuk membahas ini," tuturnya. 

Menurut Luhut, jika pembuatan pelabuhan terintegrasi itu berhasil, akan membuat suatu paradigma baru di sektor angkutan laut Indonesia. Tujuan akhir dari tujuh pelabuhan terintegrasi tersebut yakni untuk meningkatkan efisiensi ekonomi. 

"Kita ingin agar gap (jarak) harga antara Jawa dan  luar Jawa tidak terlalu jauh. Memang, industri paling banyak ada di Jawa," katanya. 

Meski demikian, Luhut mengatakan,  pembangunan pelabuhan terintegrasi butuh peran serta dari para kepala daerah. Ketertinggalan Indonesia dari Singapura, akibat ketidakpekaan Indonesia dalam pembangunan sektor maritim nasional. 

"Singapura lebih maju dari kita ya bukan salah Singapura. Tapi kita saja yang bodoh. Angkutan laut bagi kita itu sangat penting dan kita harus kerja sama-sama," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement