REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) Putu Selly Andayani menilai masuknya bawang putih impor membuat kenaikan harga bawang putih lebih teratasi. Sebelumnya, kata Selly, harga bawang putih di NTB mencapai Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu per kg. Namun saat ini sudah kembali turun mencapai Rp 40 ribu per kg.
"Tadi kita pantau di pengepul harganya sudah mencapai Rp 38 ribu per kg di dua pasar tradisional di Mataram," ujar Selly saat meninjau harga di Pasar Induk Mandalika Bertais dan Pasar Kebon Roek di Kota Mataram, Kamis (9/5).
Selly mengatakan kebutuhan bawang putih masih sangat bergantung pada impor lantaran produksi dalam belum mampu memenuhi. Selly menyampaikan, masuknya bawang putih dari Cina merupakan realisasi dari persetujuan impor yang diberikan Kementerian Perdagangan kepada importir dengan total volume 115 ribu ton. Selly meyakini pasokan bawang putih impor cukup memenuhi kebutuhan bawang putih di NTB, termasuk untuk pemenuhan kebutuhan selama Ramadhan hingga lebaran.
"Insya Allah bawang putih impor yang sudah datang 72 ton, maka pasokan kebutuhan konsumen NTB, khususnya di Mataram akan bisa mulai normal," kata Selly.
Selain bawang putih, lanjut Selly, komoditas yang juga mengalami kenaikan harga ialah harga daging sapi lokal yang mencapai Rp 130 ribu dari semula Rp 125 ribu. "Pastinya operasi pasar akan kita lakukan kalau memang ada kenaikan harga bahan pokok," kata Selly menambahkan.