Kamis 09 May 2019 18:51 WIB

Fabio Quartararo, Calon Juara Dunia MotoGP Masa Depan

Marquez pun menegaskan siap berhadapan dengan Quartararo.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Israr Itah
Fabio Quartararo
Foto: EPA/FAZRY ISMAIL
Fabio Quartararo

REPUBLIKA.CO.ID, JEREZ -- Fabio Quartararo diprediksi menjadi juara dunia MotoGP masa depan, berkaca dari kisah sama yang ditorehkan Marc Marquez. Marquez pun menegaskan siap berhadapan dengan Quartararo, sang penantang baru dari tim Petronas Yamaha SRT pada kejuaraan balap motor tersebut.

"Dia mengalahkan rekor saya sebagai pembalap pole termuda. Ke depan saya akan mencoba menghentikan supaya dia tak memecahkah rekor saya lainnya, yaitu sebagai juara dunia termuda," kata Marquez, dilansir dari Crash, Kamis (9/5).

Baca Juga

Marquez mungkin tersenyum saat mengatakan hal demikian dalam gelaran konferensi pers di Jerez beberapa waktu lalu. Namun, makna di balik kata-katanya tersebut sangat dalam dan masih terngiang hingga hari ini.

Marquez harus menghadapi kenyataan ia bukan lagi pembalap muda di kejuaraan mengingat usianya sudah menginjak 26 tahun. Quartararo telah lama dianggap sebagai bintang baru yang siap memberi kejutan di kelas balap primer.

Kariernya memukau dan menjadi tajuk utama di berbagai media saat memenangkan Kejuaraan Moto3 CEV sebagai pembalap termuda berusia 14 tahun dan 217 hari. Saat itu dia gagal masuk ke kelas MotoGP karena terhalang batasan usia minimum.

Peraturan kemudian diubah. Quartararo berhasil menembus kelas Moto3 sebelum berusia 16 tahun di bawah asuhan tim Emilio Alzamora di bawah bendera Estrella Galicia.

Marquez adalah produk serupa hasil kelenturan aturan di kelas MotoGP. Dia juga membela Alzamora untuk Leopard Racing di Moto3 sebelum pindah ke Moto2 setahun kemudian di bawah bendera Pons Racing.

Kehadiran Quartararo bisa saja membuat Marquez sebagai wonderkid terlupakan. Sekarang anak berusia 20 tahun itu menggunakan motor Petronas Yamaha dan berjuang di lintasan yang sama dengan Marquez, bahkan legenda Valentino Rossi.

Sejauh ini kesuksesan pembalap muda Prancis itu masih terhalang peruntungan. Motornya dua kali gagal di lintasan, meski startnya bagus. Di Qatar, mesin motornya tiba-tiba mati, sehingga ia harus start dari pitlane dan finis ke-16, kurang dari satu detik di belakang Johann Zarco. Di Jerez, pembalap kelahiran 20 April 1999 itu merebut posisi pole, tetapi terhenti karena gear shifter-nya bermasalah di lap ke-14.

Tak ada yang menyangkal Quartararo terus berjuang untuk podium di kelas utama. Masih banyak balapan tersisa musim ini. Rasa sakit atas kegagalannya di lapangan sangat mungkin terbalaskan di balapan-balapan berikutnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement