Jumat 10 May 2019 07:37 WIB

Menengok Pasar Khusus Buku di Kenari

Jakbook memberikan potongan harga hingga 25 persen.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Bilal Ramadhan
Pengunjung memilih buku di Pasar Buku JakBook, Pasar Kenari, Jakarta, Rabu (1/5).
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung memilih buku di Pasar Buku JakBook, Pasar Kenari, Jakarta, Rabu (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kini memiliki toko buku murah, yakni Jakbook, yang berada di lantai tiga Pasar Kenari, Salemba, Jakarta Pusat. Tak hanya Jakbook yang dikelola oleh PD Pasar Jaya, satu lantai itu juga dipenuhi kios-kios penjual buku layaknya Pasar Senen.

Bedanya, di Pasar Kenari ini dilengkapi dengan pendingin ruangan atau AC. Sehingga suasana pasar terasa lebih sejuk dan bersih. Selain itu, ada ruang baca yang dilengkapi tempat duduk, ada juga lesehan di atas rumput imitasi.

Salah satu penjual buku di Pasar Kenari, Jesy (35 tahun), mengatakan, sekitar 65 kios sebagian besar diisi penjual buku yang sebelumnya menempati Pasar Senen dan Kwitang. Ia menempati kios di sana berbarengan dengan peresmian Jakbook pada 29 April 2019.

Menurut dia, sejauh ini ada saja pengunjung yang datang ke Pasar Kenari. Baik yang datang untuk membeli buku maupun sekadar bertanya koleksi atau hanya melihat-lihat. Ia meyakini, pasar buku di sana akan ramai karena ada beberapa sekolah hingga universitas di sekitarnya.

"Lumayan ya banyak juga yang nyari buku ke sini, apalagi ada kampus kanan kiri, ada saja yang nanya," ujar Jesy saat ditemui Republika, Kamis (9/5).

Kendati berjualan satu lantai dengan Jakbook, ia tak khawatir tak kebagian pembeli. Menurut dia, ada saja masyarakat yang mendatangi kiosnya. Selain itu, ia juga berjualan melalui situs jual beli daring.

Sementara itu, Jakbook yang memiliki tag line “Buku Murah Setiap Hari” memberikan diskon hingga 25 persen untuk buku dan 10 persen untuk alat tulis kantor (ATK). Menurut pengelola Jakbook Pasar Kenari, Maizirwan Umar, potongan harga ini yang membedakan dengan toko buku lainnya.

"Cuma ada beberapa buku sebagian kecil yang diskon 10 persen yang berhubungan dengan kedokteran, warna-warna tapi secara besar sih hampir sama 25 persen, ATK 10 persen," kata dia kepada Republika.

Ia menjelaskan, harga yang tertera sebelum diskon di tiap-tiap buku memang sama seperti di toko buku lain. Sebab, harga buku memang sudah ditentukan dari penerbit, tetapi Pemprov DKI yang ingin memberikan harga buku terjangkau maka diberikan program diskon ini.

Bahkan, kata dia, bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) akan mendapat lagi potongan sebesar 5-10 persen. Maizirwan mengatakan, koleksi buku yang dijual di Jakbook lengkap berbagai kategori mulai dari buku pelajaran tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi, novel, biografi, komik, kamus, hingga novel-novel impor original.

Konsep yang diusung juga sama seperti toko buku pada umumnya yang sudah populer. Ia menyebut, Jakbook terbuka menerima penulis-penulis buku maupun penerbit yang ingin hasil karyanya didistribusikan melalui Jakbook.

Menurut dia, sejauh ini antusiasme pengunjung cukup ramai baik yang membeli maupun sekadar melihat-lihat. Namuni, Maizirwan pun tak menampik ada pembeli yang memprotes terkait tata letak buku.

Menurut dia, hal itu karena Jakbook baru saja diresmikan dan belum didukung tenaga kerja yang berpengalaman bekerja di toko buku. Ia mengatakan, pihaknya akan terus memperbaiki seiring waktu agar memudahkan masyarakat membeli buku di Jakbook.

"Pegawainya masih baru semua, yang berpengalaman baru beberapa orang, penataan bukunya belum sempurna, memang kita dapat komplain dari konsumen, susah cari bukunya, memang kita akui," kata Maizirwan.

Terkait penataan tata letak sesuai kategorinya memang dikeluhkan pengunjung Jakbook, di antaranya Aris (23). Menurut Aris, koleksi buku yang dijual memang cukup lengkap, tetapi penataannya cukup menyulitkan.

"Untuk penataannya buku di setiap raknya kurang rapi. Biasanya kan buku-buku di rak itu urut abjad ya, nah ini agak susah karena enggak berurutan," kata Aris sambil melihat buku-buku di Jakbook.

Ia juga mengatakan, belum mengetahui ada diskon yang diberikan. Untuk itu, ia memberikan saran agar ada informasi diskon di dalam Jakbooknya. Ia yang datang jauh dari Tanjung Priok sambil ngabuburit ini, mencari buku "11:11" karya Fiersa Besari. Sayangnya, berdasarkan katalog buku itu hanya sisa satu tetapi dia belum bisa menemukannya.

Di sisi lain, Aris juga berharap Jakbook dibuka juga di wilayahnya. Sehingga akses terhadap buku menjadi lebih mudah ditambah dengan harga buku yang lebih terjangkau.

Berdasarkan pantauan Republika, meski tak seramai toko buku yang ada di pusat perbelanjaan, ada dua-tiga orang yang bergantian memasuki Jakbook. Kebanyakan dari mereka juga ada yang keluar membawa barang belanjaan.

Di lantai tiga Pasar Kenari ini, tak hanya Jakbook dan kios-kios penjual buku. Ada ruangan belajar mengajar PAUD Bina Tunas Jaya juga dilengkapi ATM, ruang laktasi, food court, Jakmart, dan ruang kerja bersama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement