Jumat 10 May 2019 00:43 WIB

Indonesia Bukukan Rp 13,8 Miliar di Sales Mission Adventure

Sales Mission Adventure pertemukan langsung sellers Indonesia dengan buyers Singapura

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Kapal ferry rute Singapura-Batam melintasi kawasan Sentosa, Singapura, Sabtu (22/11). Tahun 2014, Kota Batam telah melampaui target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1.350.000 orang yang sebagian besarnya adalah warga Singapura yang berkunjung pada
Foto: Antara
Kapal ferry rute Singapura-Batam melintasi kawasan Sentosa, Singapura, Sabtu (22/11). Tahun 2014, Kota Batam telah melampaui target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 1.350.000 orang yang sebagian besarnya adalah warga Singapura yang berkunjung pada

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia berhasil membukukan transaksi hingga lebih dari 5.971 pax atau senilai Rp 13,8 miliar saat kegiatan Sales Mission Adventure yang digelar di Violet Oon, Clarke Quay, Singapura, Rabu (8/5) lalu.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I, Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Dessy Ruhati di Jakarta, Kamis (9/5), mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam ajang tersebut sangat penting untuk memperkenalkan potensi wisata adventure Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki lebih dari 100 destinasi petualangan yang luar biasa.

Baca Juga

"Ini menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata petualangan kelas dunia," katanya di Jakarta, Kamis (9/5).

Upaya promosi tersebut, kata dia membawa dampak positif. Kemenpar membawa 11 Industri yang terdiri dari sektor akomodasi, agen perjalanan, hingga pengelola wisata minat khusus. Mereka berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, dan Bali.

Mereka kemudian dipertemukan dengan 31 buyers asal Singapura. Para buyers Singapura mengaku tertarik membawa wisatawan Singapura untuk berwisata petualangan di Indonesia.

"Setiap tahun Indonesia dikunjungi sekitar 100 ribu wisatawan minat khusus petualang dari seluruh dunia. Menurut Adventure Travel Trade Association (ATTA), 67 persen pengeluaran wisatawan petualangan dilakukan di destinasi yang mereka kunjungi. lni menunjukkan kegiatan wisata petualangan sangat besar perannya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal," katanya.

Dessy mengklaim program itu sangat efektif. Sebab, mempertemukan langsung sellers Indonesia dengan buyers Singapura. "Kegiatan ini dirancang dengan kegiatan table top atau B to B dengan konsep mingle. Karena kegiatan dengan format B to B jauh lebih efektif untuk mengejar target jumlah wisatawan,” katanya.

Dipilihnya Singapura menjadi lokasi sales mission ini juga bukan tanpa sebab. Singapura merupakan salah satu fokus pasar wisatawan mancanegara, khususnya ASEAN ke Indonesia. Dimana, total kunjungan sepanjang tahun lalu mencapai 1.750.913 wisman dengan pertumbuhan 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1.512.813 wisman.

Indonesia cukup diuntungkan dengan kedekatan teritorial dengan Singapura. Selain itu, Singapura memiliki beberapa titik cross border dengan Indonesia yaitu Batam dan Bintan. Singapura pun menjadi hub internasional yang sangat baik untuk dieksplorasi.

"Pada 2019, Kemenpar menargetkan wisman Singapura sebesar 2,12 juta kunjungan dari total target 20 juta kunjungan dari seluruh pasar mancanegara. Untuk itu kita juga harus lebih aktif mengeksplorasi pasar wisatawan Singapura,” kata Dessy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement