Jumat 10 May 2019 08:55 WIB

Wakil PM Cina Bicarakan Perang Dagang di Washington

AS menaikkan bea masuk barang Cina sebesar 25 persen.

Perang dagang AS dengan Cina
Foto: republika
Perang dagang AS dengan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Perdana Menteri (PM) Cina Liu He tiba di Washington pada Kamis (9/5) untuk konsultasi ekonomi dan perdagangan tingkat tinggi putaran ke-11 dengan pihak Amerika Serikat (AS). Liu mengatakan kepada wartawan dia datang ke Washington dengan tulus.

Dia mengatakan dalam keadaan khusus saat ini dia berharap terlibat dalam pertukaran yang rasional dan jujur dengan AS. Liu yang juga anggota Biro Politik Partai Komunis, Komite Sentral Cina dan Ketua Tim Cina dalam dialog ekonomi yang komprehensif China dan AS. Cina percaya menaikkan tarif bukan solusi untuk masalah.

Baca Juga

Liu mengatakan itu berbahaya bagi Cina, AS, dan seluruh dunia. Sebelumnya, seperti dilaporkan Reuters, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Rabu (8/5) ia akan dengan senang hati mempertahankan tarif impor Cina ketika kedua negara mempersiapkan pembicaraan baru untuk mencoba menyelamatkan kesepakatan perdagangan yang goyah di tengah peningkatan tajam bea masuk AS.

Kantor Perwakilan Dagang AS mengumumkan tarif barang-barang Cina senilai 200 miliar dolar AS akan meningkat menjadi 25 persen dari 10 persen pada Jumat (10/5) pukul 00.01 waktu setempat (04.01) GMT, tepat di tengah dua hari pertemuan antara Wakil Perdana Menteri Cina Liu He dan pejabat perdagangan utama Trump di Washington.

Beijing mengumumkan akan membalasnya jika tarif naik. "Cina sangat menyesalkan jika langkah-langkah tarif AS diterapkan, Cina akan mengambil tindakan balasan yang diperlukan," kata Kementerian Perdagangan Cina di situsnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Dua ekonomi terbesar di dunia itu terlibat dalam perang tarif yang ketat sejak Juli 2018 atas tuntutan AS kekuatan Asia itu harus mengadopsi perubahan kebijakan yang antara lain akan lebih melindungi kekayaan intelektual Amerika dan membuat pasar Cina lebih mudah diakses oleh perusahaan-perusahaan AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement