Yasin Tahlil di Amsterdam

Red: Agung Sasongko

Jumat 10 May 2019 10:00 WIB

Di Amsterdam pun ada tadarrusan yang dirancang oleh PPME al-Ikhlash Foto: Dok Ustaz Khumaini Rosadi Di Amsterdam pun ada tadarrusan yang dirancang oleh PPME al-Ikhlash

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustaz Khumaini Rosadi*

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran. Maka pada bulan ini sudah sepantasnya kaum muslimin membacanya berulang-ulang kali sampai khatam. Minimal jika tidak bisa khatam sendirian, maka bacalah bersama-sama dengan tadarrusan.

Tadarrus akan membuat kita bertambah semangat membaca Alquran karena membacanya secara estafet bergantian. Sementara yang satu membaca, yang lain menyimak, dan mendengarkan.

Di Amsterdam pun ada tadarrusan yang dirancang oleh PPME al-Ikhlash untuk meramaikan dan mengisi keberkahan Ramadhan. Dipimpin oleh Ustaz Tamsil, secara bergantian dan estafet disambung oleh ustaz Muharram dan ustaz Faisol. Namun tadarrusan ini tidak mengejar khatam Alquran.

"Bisa berkumpul dan bersama-sama membaca Alquran saja sudah alhamdulillah, karena kesibukan dan jauhnya rumah dari masjid,"ungkap Maman Dani, salah satu Jamaah tadarrusan. Tadarrusan di sini adalah rutin membaca surat Yasin dan al-Waqiah setiap malam bada taraweh. Dimulai dari jam 00.15 sampai 01.00.

Pembacaan surat Yasin dan al-Waqiah ini dilakukan guna memperlancar bacaan dan membiasakan membaca Alquran. "Selain itu diharapkan dengan membaca rutin yasin dan al-Waqiah ini akan memudahkan segala urusan dan melancarkan rejeki bagi yang membaca dan mendengarkannya," ungkap Ustadz Tamsil – Pengurus PPME al-Ikhlash divisi Dakwah.

Sebagaimana di dalam sebuah riwayat hadits disebutkan “dari Anas bin malik, Rasulullah bersabda: Barang siapa yang membiasakan membaca yasin setiap malam maka tanpa terduga dia menemui ajalnya, maka matinya dalam keadaan syahid.” (HR.At- Thabrani)”

Begitu juga keutamaan membaca surat al-Waqiah disebutkan dalam sebuah riwayat hadits dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya.” Maka membaca kedua surat ini merupakan doa dan upaya untuk meningkatkan ibadah dan mengisi bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Jamaah yang mengikuti tadarrusan ini sekitar 15 orang setiap malamnya. Dari jamaah laki-laki 7 orang, dan dari jamaah perempuan 8 orang. Tadarrusan ini semakin menambah kekhusyukan di tengah malam Amsterdam. Apalagi dibacakan oleh suara bernada murottal oleh ustadz Muharrom, ustadz tamsil, dan ustadz faisol.

Kurang lebih tadarrusan ini berlangsung sekitar 45 menit. Dimulai bada taraweh pukul 00.15 – 01.00. setelah itu istirahat sebentar sampai pukul 03.00 bangun kembali untuk menyantap menu sahur bersama. Indah dengan kebersamaan. Berkah dengan berjamaah. Puasa yang berlangsung selama 17 jam di musim semi Belanda ini, seakan tidak terasa lama.

Semoga dengan tadarrusan bersama semakin menambah kecintaan jamaah terhadap belajar Alquran. Karena sebaik-baik kita adalah orang yang mau mempelajari Alquran dan mengajarkannya. Mari membudayakan membaca alquran, dan semoga bukan hanya di bulan Ramadhan saja, tetapi berkelanjutan kepada bulan-bulan berikutnya. Amiin.

)* Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ichsan Bontang, Dai Tidim Jatman,  Dai Ambassador Cordofa,

Terpopuler