REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan menganjurkan umat Islam yang tengah menjalankan ibadah puasa untuk tetap berolahraga guna menjaga kondisi tubuh seimbang dan bugar. Menurut Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kartini Rustandi, aktivitas shalat tarawih sebetulnya juga bisa disebut sebagai aktivitas fisik pengganti olahraga.
"Namun, itu hanya berlaku apabila shalat tarawih dilaksanakan tidak kurang dari 30 menit dan gerakan shalatnya yang tepat dan benar," kata Kartini dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Kartini menjelaskan, olahraga di saat puasa dianjurkan minimal 30 menit bisa dilakukan setelah sahur atau menjelang berbuka. Pilihlah olahraga dengan intensitas yang ringan hingga sedang.
"Jangan langsung angkat beban, bisa jogging atau bersepeda," ujarnya.
Olahraga saat berpuasa.
Kartini mengingatkan agar orang yang sedang berpuasa tidak memaksakan diri saat berolahraga dengan mengetahui kemampuan tubuh dalam menjalani aktivitas fisik tersebut. Jika napas terasa mulai sesak atau dada terasa sakit disarankan untuk berhenti.
Kartini mengingatkan pentingnya melakukan olahraga yang baik, secara benar, terukur, dan teratur. Bagi orang yang sudah terbiasa berolahraga sebelum berpuasa, ada baiknya mengurangi intensitas waktu dan jumlah beban dari biasanya.
"Jadi kita tetap harus olahraga, tapi intensitasnya dikurangi," kata dia.
Kartini menjelaskan olahraga penting untuk keseimbangan tubuh. Dengan berolahraga terjadi keseimbangan antara aktivitas fisik, asupan makanan bergizi dan seimbang, minum air yang cukup, serta menjaga kesehatan tetap prima dengan cukup istirahat dan tambahan vitamin bila diperlukan.