REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Ev Bailaen mengatakan jumlah pekerja anak cenderung meningkat. Ini menyusul tingginya arus urbanisasi ke ibu kota provinsi berbasis kepulauan ini.
"Jumlah pekerja anak di Kota Kupang terus meningkat setiap tahun sebagai dampak dari arus urbanisasi warga dari beberapa daerah di NTT yang datang bekerja di Kota Kupang. Warga yang datang bekerja ke Kupang datang bersama anak-anak mereka," kata Ev Bailaen kepada wartawan di Kupang, Jumat (10/5).
Ia mengatakan, berdasarkan data pada Pemerintah Kota Kupang jumlah pekerja anak yang bekerja di berbagai sektor kerja sebanyak 600 orang anak. Dikatakannya, jumlah pekerja anak di Kota Kupang meningkat sangat signifikan sejak tahun 2008.
Menurut dia, para pekerja anak ini pada umumnya datang ke Kota Kupang mengikuti orang tua yang datang mencari nafkah di ibu kota provinsi NTT. Beberapa jenis pekerjaan yang dilakukan para pekerja anak seperti menjual koran, pendorong grobak di kawasan pasar modern di Kota Kupang serta pembantu rumah tangga.
Menurut Ev Bailaen berdasarkan data Dinas Nakertrans Kota Kupang semula hanya terdapat 30 orang pekerja anak tahun 2008 namun jumlahnya mengalami peningkatan yang pesat tahun 2018 mencapai 600 orang anak.