Sabtu 11 May 2019 00:51 WIB

Gunakan Ponsel Saat Belanja Bisa Picu Pemborosan

Meski tampak sepele, menggunakan ponsel saat belanja bisa jadi sumber pemborosan

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Christiyaningsih
Aplikasi belanja di supermarket. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Aplikasi belanja di supermarket. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengirim pesan, bermain gim, atau mengecek email sambil mengelilingi swalayan untuk berbelanja merupakan hal lumrah yang dilakukan banyak orang. Meski tampak sepele, kebiasaan menggunakan ponsel saat berbelanja rupanya dapat membuat orang jadi lebih boros.

Kecenderungan ini terlihat dalam penelitian oleh Fairfield University di Connecticut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan membandingkan apa yang direncanakan orang untuk dibeli dan apa yang akhirnya dibeli saat berbelanja di swalayan.

Baca Juga

Berdasarkan riset tersebut, orang-orang yang berbelanja di swalayan sambil menggunakan ponsel untuk keperluan yang tidak berkaitan dengan belanja cenderung lebih banyak membeli barang. Barang-barang yang dibeli biasanya barang-barang 'hedonis'.

"Barang-barang yang cenderung lebih dekaden, berlebihan, atau tidak berguna," terang salah satu peneliti sekaligus asisten profesor di bidang pemasaran Michael R Sciandra dilansir Men's Health.

Kecenderungan belanja berlebih ini tidak tampak jika orang-orang yang berbelanja hanya menggunakan ponsel mereka untuk keperluan berbelanja. Beberapa contohnya adalah menggunakan kalkulator pada ponsel untuk menghitung belanjaan atau melihat kupon belanja.

Tim peneliti juga mengungkap membuat keputusan belanja dan menggunakan ponsel bersaing di dalam kumpulan sumber kognitif yang sama. Dengan kata lain, seseorang tidak bisa mahir dalam membuat keputusan belanja dan menggunakan ponsel dalam waktu yang bersamaan.

Celah ini kerap dimanfaatkan oleh banyak swalayan untuk mendorong pengunjung mereka menggunakan ponsel saat berbelanja. Beberapa contohnya adalah menciptakan suasana yang ramah teknologi atau menyediakan layanan WiFi secara cuma-cuma.

Terkadang, pemasar juga mengirimkan pesan-pesan atau informasi yang tidak berkaitan melalui aplikasi belanja di ponsel. Trik-trik ini diungkapkan oleh tim peneliti dari Fairfield University, University of Pittsburgh, dan University of Oxford dalam kesempatan berbeda.

"Kami berharap konsumen mulai menyadari beberapa kekurangan dari penggunaan ponsel yang tak berkaitan dengan belanja di lingkungan pertokoan," ungkap Sciandra.

Semakin seseorang terlarut dengan ponsel saat berbelanja, semakin buruk efek yang akan didapatkan. Beberapa pengguna ponsel yang terlalu aktif bahkan kerap membeli lebih banyak barang-barang yang sebelumnya tak direncanakan saat berbelanja. Mereka juga sering kali lupa dengan barang-barang yang semula ingin dibeli.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement