Sabtu 11 May 2019 08:02 WIB

Gunung Kidul akan Bangun Rest Area di Jalur Pantai Selatan

Rest Area Gunung Kidul untuk menunjang pengembangan wisata pantai selatan.

Red: Nur Aini
Pantai Krakal di Desa Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten  Gunungkidul, DIY.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Pantai Krakal di Desa Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewacanakan membuat tempat peristirahatan (rest area) di jalur jalan sepanjang pantai selatan. Tempat itu akan dibangun dengan konsep one stop service untuk menunjang pengembangan wisata pantai di wilayah ini.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunung Kidul Hary Sukmono mengatakan rencananya, rest area akan dibangun di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari.

Baca Juga

Rencananya, rest area menyediakan fasilitas lengkap yang bisa digunakan oleh para wisatawan maupun pengunjung. Rest area Ngestirejo berbeda dengan yang sudah dibangun sebelumnya, akan dilengkapi dengan panggung hiburan, SPBU, hingga pusat kuliner.

"Produk apa yang akan ditawarkan dan dijual di sana masih kami diskusikan," katanya di Gunung Kidul, Sabtu (11/5).

Dia mengatakan Dispar sudah mempersiapkan rencana detail teknis (DED) terkait dengan rest area tersebut. Sementara ini, luas lahan yang sudah disiapkan kurang lebih empat hektare.

"Kami harap rest area ini nantinya bisa memberdayakan masyarakat, sehingga mereka bisa menampilkan potensi-potensi usahanya dan mendapatkan manfaat dari beroperasinya rest area ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Fisik dan Prasarana Bappeda Gunung Kidul Bambang Riyanto belum bisa memastikan kapan rest area terlengkap di Gunung Kidul tersebut akan dibangun. Menurutnya, pembangunannya masih menunggu alokasi dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Terkait besaran anggaran, Bambang juga menyatakan belum bisa menjelaskan secara lebih lanjut. "APBN kan punya prioritas tapi kami tidak tahu, hanya menunggu instruksi saja," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement