REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Politikus Partai Golkar H.M. Iqbal Wibisono menilai
PDIP dan PKB memperoleh efek ekor jas atau keuntungan dari limpahan elektoral pencalonan Joko Widodo pada Pemilu Presiden RI 2019. Adapun Golkar harus berjuang keras di daerah pemilihan.
"Efek ekor jas yang menikmati dua partai tersebut, sementara Partai Golkar ngos-ngosan (berjuang mati-matian) hanya dapat 12 kursi dari 13 daerah pemilihan pada Pemilu Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah," kata Iqbal di Semarang, Sabtu pagi.
Iqbal yang juga Ketua Harian DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah mengemukakan hal itu ketika merespons perolehan suara pada Pemilu Anggota DPRD Provinsi Jateng hasil rekapitulasi penghitungan di tingkat kabupaten/kota (formulir model DB1) yang sempat viral di grup WhatsApp.
Posisi partai berlambang pohon beringin ini berpeluang di peringkat keempat dengan meraih 12 kursi setelah Partai Gerindra (13 kursi), PKB (20 kursi), dan PDIP (42 kursi). Berikutnya, PKS (10 kursi), PPP (9 kursi), PAN (6 kursi), Demokrat (5 kursi), dan NasDem (3 kursi).
Kendati demikian, kata Iqbal, semua pihak sebaiknya menunggu keputusan KPU Provinsi Jawa Tengah terkait dengan perolehan suara 16 partai politik peserta pemilu di 13 dapil. Setelah itu, jumlah suara masing-masing parpol dikonversi menjadi kursi DPRD dengan metode "sainte lague".
Menyinggung kans Partai Golkar membentuk fraksi sendiri, dia mengatakan bahwa peluang partainya sangat besar jika masih menggunakan aturan main jumlah anggota setiap fraksi sama dengan jumlah komisi di DPRD.
"Insyaallah, Partai Golkar memenuhi syarat membentuk fraksi sendiri karena di DPRD Provinsi Jateng terdapat lima komisi," kata Ketua Komisi E (Bidang Kesra) DPRD Provinsi Jateng periode 2004 s.d. 2009 ini.
Begitu pula, lanjut Iqbal, bila syarat pembentukan fraksi minimal 10 persen dari 120 kursi DPRD Provinsi Jateng, Partai Golkar berpeluang membentuk fraksi sendiri.
Berdasarkan hitungan internal DPD I Partai Golkar Provinsi Jateng, kata Iqbal, yang paling memprihatinkan adalah suara partainya pada pemilu anggota DPRD kabupaten/kota yang mengalami penurunan dari 206 kursi menjadi 192 kursi.
"Yang terparah penurunan terjadi di Kabupaten Rembang dan Kota Salatiga, Partai Golkar hanya meraih satu kursi DPRD setempat," katanya.
Di lain pihak, dia berharap pelaksanaan pilpres dan pemilu anggota legislatif tidak serentak supaya kualitas dan perfoma pemilu lebih baik dan tidak banyak petugas yang meninggal karena kelelahan